Sentimen
Negatif (88%)
16 Feb 2023 : 02.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang

Tokoh Terkait

Bos WhatsApp Warning Jangan Pakai Telegram! Ini Alasannya

16 Feb 2023 : 09.44 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Bos WhatsApp Warning Jangan Pakai Telegram! Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Saling serang dan kritik memang jadi hal biasa bagi WhatsApp dan Telegram. Bos WhatsApp, Will Cathcart jadi yang paling baru melakukannya dan meminta pengguna internet untuk tak menggunakan platform saingannya itu.

"Saya sadar bahwa beberapa orang akan mengatakan saya tertarik mengkritik Telegram. Namun ada banyak aplikasi pesan yang bisa dipilih. Jika tidak menggunakan WhatsApp, gunakan salah satu dari mereka, jangan gunakan Telegram," kata Cathcart, dikutip Rabu (15/2/2023).

Ucapan Cathcart itu merujuk pada artikel Wired berjudul 'The Kremlin Has Entered the Chat'. Dia meminta untuk orang-orang yang merasa Telegram aman untuk membaca artikel tersebut dan mengetahui kebenarannya.

-

-

Dalam utas tweet-nya, dia memberikan beberapa alasan mengapa Telegram tidak aman. Salah satunya platform buatan Pavel Durov tidak didukung end-to-end encryption secara default.

"Telegram tidak dienkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption) secara default dan tidak ada untuk grup. Dari artikel: 'Telegram punya kapasitas membagikan hampir seluruh informasi rahasia yang diminta pemerintah'," jelasnya.

"Protokol end-to-end encryption tidak punya verifikasi independen. Sehingga obrolan rahasia di Telegram yang katanya aman bisa saja disadap pihak ketiga," ia menuturkan.

Dia juga mengkritik API Telegram yang disebutnya membahayakan orang. Merujuk pada kutipannya, dituliskan API lokasi Telegram bisa dipalsukan untuk menunjukkan pengguna dalam radius 2 mil (3,2 km) jika baru saja mengaktifkan lokasinya.

Selain itu, Telegram juga dituding membangun API lain. Tujuannya adalah untuk melakukan pengawasan massal dengan mengakses ke konten pengguna.

Cathcart juga mempertanyakan klaim Telegram tidak pernah menyerahkan data penggunanya pada pemerintah. Namun yang terjadi berdasarkan laporan pemberitaan aktivitas itu terjadi.

"Jadi mengapa mereka terus mengklaim ini?" kata dia yang juga menyematkan laman Privasi milik Telegram.


[-]

-

Makin Panas, Bos Whatsapp Balik Sindir CEO Telegram
(tib)

Sentimen: negatif (88.3%)