Sentimen
Negatif (96%)
15 Feb 2023 : 18.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Koja

Zulhas Dukung Luhut Urus Minyak Goreng Curah, Cek Stok ke Pasar

15 Feb 2023 : 18.13 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Zulhas Dukung Luhut Urus Minyak Goreng Curah, Cek Stok ke Pasar
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendukung urusan minyak goreng curah di tangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan memastikan pasokan ada di pasar.

"Di Kemenko, Pak Luhut sudah ada tim yang menangani minyak goreng curah," ujar Zulkifli saat kunjungan kerja di Pasar Jaya Koja Baru, Jumat (17/6).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) sendiri, sambungnya, akan fokus untuk memastikan minyak goreng curah barangnya tersedia di pasar-pasar dengan harga terjangkau.

-

-

"Saya keliling ke pasar untuk memastikan ketersediaannya dengan DMO itu, barang itu ada. Ini kita lihat, pemerintah datang ke sini memastikan barang itu ada," katanya.

Menurut Zulkifli, penghapusan minyak goreng curah menjadi solusi yang jelas untuk permasalahan minyak goreng di Indonesia. Namun, hal tersebut membutuhkan proses, sehingga tidak bisa instan dihapus total.

"Jadi ini semua butuh proses kan, tapi kita ini Kemendag memastikan agar masyarakat dapat pelayanan yang baik. Kemasan yang sederhana kan lebih baik kualitasnya," ucap Zulkifli.

Sebelumnya, pemerintah mengisyaratkan penghapusan minyak goreng curah. Sebagai gantinya, seluruh minyak goreng akan berbentuk kemasan.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan minyak goreng curah akan dihapus bertahap.

"Jadi, kita minta nanti secara bertahap tidak ada lagi (minyak goreng) curah. Jadi, sekarang kemasan semua, karena minyak goreng curah itu kurang higienis," imbuhnya saat konferensi pers Business Matching Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Kuta, Bali.

[-]

Catatan redaksi: Judul diubah dari sebelumnya "Zulkifli Hasan Serahkan Urusan Minyak Goreng Curah ke Luhut" pada pukul 20.03 WIB, Jumat (17/6), setelah mendapatkan klarifikasi dari Kementerian Perdagangan.

(tdh/sfr)

[-]

Sentimen: negatif (96.9%)