Sentimen
Negatif (99%)
15 Feb 2023 : 04.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Shanghai

Tokoh Terkait

Bursa Asia Cerah Sih, Tapi Hang Seng-STI Gak Ikutan

15 Feb 2023 : 04.12 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Bursa Asia Cerah Sih, Tapi Hang Seng-STI Gak Ikutan

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup menguat pada perdagangan Selasa (14/2/2023), jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Januari 2023.

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup menguat 0,64% ke 27.602,8, Shanghai Composite China bertambah 0,28% ke 3.293,28, ASX 200 Australia naik 0,18% ke 7.430,9, KOSPI Korea Selatan menanjak 0,5% ke 2.465,64, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terapresiasi 0,6% menjadi 6.941,85.

Namun, untuk indeks Hang Seng Hong Kong dan Straits Times Singapura ditutup melemah hari ini. Hang Seng melemah 0,24% ke 21.113,76 dan Straits Times Singapura terkoreksi 0,2% menjadi 3.318,2.

-

-

Dari Jepang, ekonominya pada kuartal IV-2022 berhasil tumbuh dan sekaligus menandakan bahwa Jepang lepas dari resesi secara teknis.

Berdasarkan data awal dari kantor Kabinet Jepang hari ini, pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Jepang periode kuartal IV-2022 naik 0,6% secara tahunan, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2021 yang berkontraksi 1%.

Sedangkan secara basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), PDB Negeri Sakura juga naik 0,2%, dari sebelumnya pada kuartal III-2022 yang berkontraksi 0,3%.

Di sisi lain, kenaikan ini jauh lebih kecil dari perkiraan dan menunjukkan perlambatan ekonomi global masih berdampak pada pemulihan negara yang bergantung pada ekspor ini. Kenaikan PDB jauh lebih kecil daripada proyeksi median analis yang memperkirakan kenaikan 2%.

Konsumsi swasta, yang menyumbang lebih dari setengah PDB Jepang, naik 0,5% pada kuartal IV-2022, sesuai dengan perkiraan analis. Permintaan eksternal berkontribusi 0,3 poin persentase ke pertumbuhan PDB.

Masih dari Jepang, Pemerintah Jepang mencalonkan Kazuo Ueda sebagai Gubernur bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) berikutnya, sebagaimana dilaporkan dari Reuters, mengutip dokumen yang diserahkan pemerintah ke parlemen.

Pemerintah juga mencalonkan Ryozo Himino dan Shinichi Uchida sebagai wakil gubernur BoJ.

Mata uang yen sedikit berubah mengikuti nominasi yang dilaporkan, dan terakhir diperdagangkan pada level 0,2% lebih kuat di 132,15 melawan dolar AS.

Sementara itu dari Australia, indeks keyakinan bisnis (IKB) NAB naik ke angka 6 pada Januari 2023, dari sebelumnya pada Desember 2022 di angka 1. Sedangkan kondisi bisnis NAB naik ke 18, dibandingkan dengan Desember 2022 di angka 12.

Sementara untuk indeks kepercayaan konsumen (IKK) Westpac Australia pada Februari 2023 turun menjadi -6,9%, dari sebelumnya pada bulan lalu sebesar 5%, menandakan bahwa konsumsi masyarakat di Negeri Kanguru kembali lesu.

Saat ini, investor di global termasuk di Asia-Pasifik menantikan rilis data inflasi AS per Januari 2023 yang akan dirilis malam ini waktu Indonesia.

Sejauh ini, investor melihat inflasi akan kembali mendingin dan akan membuat jeda atau poros kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mungkin sudah dekat.

Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS diprediksi melambat menjadi 6,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan lalu. Angka ini turun dari 6,5% pada Desember 2022.

Meski demikian, secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi AS diprediksi naik 0,5% pada bulan lalu atau lebih cepat dari catatan Desember 2022 di angka 0,1%.

Kenaikan bulanan tersebut terjadi salah satunya didorong oleh permintaan dan konsumsi yang lebih kuat akibat libur natal dan tahun baru.

Rilis data inflasi akan menentukan ekspektasi suku bunga The Fed di tahun ini. Jika kembali menurun, maka pasar akan kembali melihat suku bunga The Fed tidak akan lebih dari 5%.

Ketua The Fed, Jerome Powell pada pekan lalu menyatakan jika suku bunga bisa naik lebih tinggi dari prediksi sebelumnya jika pasar tenaga kerja masih terus kuat atau inflasi yang kembali meninggi.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[-]

-

Sinyal Nggak Enak Buat IHSG Nih... Bursa Asia Loyo Lagi
(chd/chd)

Sentimen: negatif (99.2%)