Sentimen
Tokoh Terkait
Ekonom Kecewa Zulkifli Hasan Jadi Mendag
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Ekonom kecewa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Zulkifli Hasan sebagai menteri perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Jokowi melantik Zulkifli menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara pada Rabu (15/6).
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan Kementerian Perdagangan adalah salah satu inti dari perekonomian Indonesia sehingga pemimpinnya harusnya seorang profesional. Sebab, ada banyak permasalahan yang harus diselesaikan.
"Ya mungkin sedikit ada kekecewaan ya kalo mendag itu ketum parpol. Mendag adalah yang paling disorot kinerjanya. PR dan tantangan perdagangan ke depan bukan hanya jaga stabilitas pangan di dalam negeri tapi juga meningkatkan kinerja ekspor dan juga bagaimana perdagangan bisa koordinasi dengan sektor lainnya," ujar Bhima kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/6).
Meski ada kekecewaan, ia berharap Zulkifli bisa membuktikan diri bahwa ia mampu menangani permasalahan yang ada di Kemendag terutama harga minyak goreng yang sampai saat ini belum ada solusinya.
"Saya kira kita kasih waktu 100 hari k edepan. Apakah persoalan paling sederhana seperti minyak goreng secara nasional harga bisa turun di bawah harga eceran tertinggi (HET) dan rantai distribusinya pun bisa dibenahi," kata dia.
Selain itu, Zulkifli juga diharapkan bisa mempertahankan kinerja ekspor dan mengantisipasi dampak negatif dari tekanan resesi di Amerika Serikat (AS) dan ancaman inflasi.
"Bukan hanya sekedar neraca dagang gemuk karena ekspor komoditas tapi juga ekspor yang bernilai tambah atau ekspor dari barang produksi," kata dia.
Di sisi lain Ekonom Core Faisal menyebutkan, meski tidak profesional dalam perekonomian namun Zulkifli memiliki nilai tambah yakni hubungan yang baik dengan mitra kerja Kemendag.
"Pak Zulkifli punya kekuatan relasi dengan DPR. Dimana persoalan Kemendag memang membutuhkan orang-orang yang punya hubungan relasi yang baik untuk bisa menjadikan satu kebijakan lebih efektif, karena banyak urusan yang nggak bisa diselesaikan sendiri oleh kementerian bersangkutan," pungkas Faisal.
[-]
(idy/sfr)Sentimen: positif (66.3%)