Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Tokoh Terkait
Elon Musk Bakal Hapus Centang Biru Legacy di Twitter
Liputan6.com Jenis Media: Tekno
Sebelumnya, Twitter sempat mengalami padam di Turki, di tengah upaya pemulihan yang dilakukan negara itu pasca gempa besar yang mengguncang pada awal pekan ini waktu setempat.
Dilaporkan AFP, pemadaman ini kabarnya terjadi karena meningkatnya kritik di internet, terhadap respons pemerintah atas gempa Turki beberapa waktu lalu. Namun, platform masih bisa diakses dengan VPN.
Pemantau media sosial netblocks.org, juga mencatat bahwa Twitter dibatasi "pada beberapa penyedia internet di Turki."
"Turki memiliki sejarah panjang pembatasan media sosial selama keadaan darurat nasional dan insiden keamanan," tambah mereka, seperti dikutip dari NDTV, Kamis (9/2/2023).
Media sosial Turki sendiri penuh dengan unggahan warganet yang mengeluhkan kurangnya upaya pencarian dan penyelamatan di provinsi mereka.
Pemblokiran Twitter terjadi saat Presiden Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke dua provinsi yang paling terdampak gempa Turki. Tidak ada tanggapan pemerintah soal gangguan layanan ini.
Terkait hal ini, Elon Musk, pemilik dan CEO Twitter, juga telah merespons mengenai pembatasan akses platformnya di Turki. Dirinya juga mengungkapkan mereka sudah mencoba mengontak pihak terkait untuk mengatasinya.
Musk membalas cuitan dari Mathias Fons di akun @FonsDK, yang mengungkapkan adanya pembatasan Twitter oleh pemerintah Turki.
Fons menyebut, Twitter padahal menjadi media komunikasi yang penting di wilayah terdampak gempa, di mana beberapa korban yang terperangkap di reruntuhan bisa memanfaatkannya untuk meminta pertolongan.
"Kami sedang menjangkau untuk lebih memahami," jawab CEO Tesla itu.
Tak lama, Elon Musk kembali mencuitkan bahwa pemerintah Turki akan kembali membuka akses ke media sosial tersebut. "Twitter telah diberitahu oleh pemerintah Turki bahwa akses akan segera diaktifkan kembali," kata Musk.
(Dam/Isk)
Sentimen: positif (65.3%)