Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini (10/02/23) berakhir di 6.880,32 atau terkoreksi 0,25% secara harian.

Sebelum perdagangan berakhir, IHSG sempat terjun bebas 1% lebih dan bahkan menyentuh titik terendah di level 6.895,23, namun koreksi indeks sedikit terpangkas setelah kenaikan sektor kesehatan.

Sebanyak 362 saham melemah, 162 saham mengalami apresiasi dan 200 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp 9,52 triliun dengan melibatkan lebih dari 17 miliar saham.

-

-

Hari ini secara eksklusif IHSG diperdagangkan di wilayah negatif melanjutkan tren pelemahan sejak kemarin. Dalam lima hari perdagangan, koreksi IHSG didorong mundur menjadi o,45%%. Dengan begitu, IHSG masih gagal menorehkan kinerja positif mingguan. Meski demikian, sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 0,43% (year to date).

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, tujuh dari sepuluh sektor melemah. Sektor energi menjadi sektor yang paling merugikan indeks dengan penurunan 1,84%. Sementara itu, sektor kesehatan terpantau menjadi penahan koreksi IHSG naik 1,58%.

Koreksi IHSG juga disebabkan mayoritas saham-saham emiten energi - batubara yang terkoreksi cukup parah, terutama tiga saham utama milik konglomerat. Saham milik orang terkaya Indonesia, Bayan Resources, menjadilaggard utamaIHSG dari sektor ini sebesar 7,26 indeks poin atau melemah 1,95%. Selain itu, saham konglomerat Garibaldi Thohir, Adaro Energy anjlok 3,52% disusul Bukit Asam merosot 2,87%.

Saham-saham batu bara terpantau banyak yang ambles karena harga batu bara acuan dunia terpantau terkoreksi parah hingga menyentuh level psikologis US $200 untuk pertama kalinya sejak 3 Februari 2022 atau sebelum perang Rusia-Ukraina meletus.

Pada perdagangan Kamis kemarin, harga batu kontrak Maret di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 191,5 per ton. Harganya ambruk 16,38% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Kinerja indeks tanah air pada penutupan sore ini mengekor bursa acuan Amerika Serikat (AS) yang lesu pada perdagangan semalam.Dow Jones turun 0,73%, S&P 500 0,9%, dan Nasdaq 1%. Tentunya memberikan sentimen negatif ke pasar Asia hari ini, termasuk IHSG.

"Wall Street tidak bisa mempertahankan mood yang bagus. Beberapa trader melihat The Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar," kata Ed Moya, analis pasar di Oanda, sebagaimana dilansirCNBC Internasional.

[-]

-

Berat Nih... IHSG Menjauhi Psikologis 7.200
(RCI/dhf)