Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Asuransi Jiwasraya
Tokoh Terkait
Uang Raib Rp 39 T
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal Adani Group menghebohkan dunia. Bahkan, hingga membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut was-was.
Laporan dugaan manipulasi saham Adani Group membuat kekayaan pemiliknya Gautam Adani menguap. Namun, bursa saham RI sejatinya pernah mengalami peristiwa yang hampir mirip.
Bahkan, situasinya lebih pelik lantaran merugikan negara secara langsung. Pasalnya, skandal ini turut melibatkan dua BUMN jasa keuangan.
Keduanya tak lain Jiwasraya dan Asabri. Untuk Asabri total nilai kerugian negara diprediksi mencapai Rp 22,7 triliun, sementara Jiwasraya sebesar Rp 16,8 triliun. Jika ditotal, kerugian dari kedua kasus ini mencapai Rp 39,5 triliun.
Jiwasraya dan Asabri memutar uang produk keuangannya dengan menggunakan saham 'gorengan'. Ada belasan saham yang masuk ke dalam aksi manipulasi saham yang dilakukan oleh otak di balik skandal ini, yakni Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro (Bentjok) yang kini jadi tersangka.
Untuk menyebut beberapa, PT Hanson Internasional Tbk (MYRX), PT Rimo Internasional Lestari (RIMO), PT Trada Alam Minera (TRAM), PT Sinergi Megah Internusa (NUSA), PT Siwani Makmur (SIMA) dan sejumlah emiten lainnya.
Sebelum terjun bebas pada 2019 hingga saat ini, saham TRAM dan MYRX pernah menjadi penghuni LQ45 pada medio 2016 hingga pertengahan 2018. Selama periode itu pula, kinerja kedua saham yang menjadi porto Asabri dan Jiwasraya tersebut sempat cemerlang.
Pada 2016, kinerja tahunan MYRX mencapai 34% dan pada 2018 sebesar 6%. Ini sebelum 'terjun bebas' 50-an persen pada 2019.
Saham TRAM yang perusahaanya dikendalikan oleh Heru Hidayat bahkan sempat meroket 180-an persen pada 2016 dan melejit 45% pada 2017. Kejayaan tersebut rontok setelah harga saham turun 14% pada 2018 dan anjlok 70% pada 2019.
[-]
-
Bentjok Pernah 'Curhat' Dituntut Atas Dosa Internal Asabri
(dhf/dhf)
Sentimen: negatif (100%)