Sentimen
Netral (40%)
9 Feb 2023 : 20.01
Tokoh Terkait

Kalau Pegang BCA Sejak IPO, Sekarang Cuan 40 Kali, Kok Bisa?

10 Feb 2023 : 03.01 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Kalau Pegang BCA Sejak IPO, Sekarang Cuan 40 Kali, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Syailendra Capital, Jos Parengkuan mengungkapkan faktor-faktor yang membuat saham PT Bank Central Asia (BBCA) atau BCA bersifat multibagger. Utamanya, karena konsistensi BBCA.

Ia mengingat bagaimana saat BCA baru melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun 2000. Saat itu, Indonesia baru melalui krisis finansial Asia 1997.

"Waktu BCA go public, harganya Rp1400, dan itu satu kali book value. Pasar modal masih trauma. Tapi kemudian saya ingat BCA sudah stock split beberapa kali," kata Jos saat Webinar IG Live, Rabu (8/2/2023).

-

-

Jos menerangkan bahwa BBCA telah melalukan stock split atau pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2 sebanyak tiga kali. Tepatnya, pada tahun 2001, 2004, dan 2008. Kemudian pada tahun 2021, BBCA kembali melakukan stock split dengan rasio 1:5.

"Jadi kalau pegang saham BCA tahun 2000, sekarang sudah 40 kali lipat," paparnya.

Jos mengatakan bahwa hal ini menunjukkan saham BBCA naik secara konsisten. Yakni, tumbuh 30% setiap tahunnya.

Hal inilah yang mendasari sifat multibagger BBCA. Selain itu, Jos menambahkan, pertumbuhan labanya juga konsisten sejak perusahaan melantai di bursa. Sementara itu, pembagian dividen juga konsisten.

Secara fundamental, rasio keuangan BCA disebut jauh lebih baik di atas rata-rata. Kemudian, pertumbuhan organik perusahaan.

"BCA ini sejak tahun 2000 listing, tidak pernah minta tambahan modal. Dengan kata lain, 23 tahun di pasar modal bisa tumbuh organik tanpa minta duit bahkan selalu bayar dividen," ujar Jos.

Kemudian, corporate governance (CG) atau tata kelola BCA juga penting. Terlebih, bagi yang sudah menjadi investor jangka panjang.

Dengan demikian, itulah faktor-faktor yang membuat BBCA bersifat multibagger. Jos menyarankan para investor untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut saat hendak memilih saham.


[-]

-

Bos BCA Setuju BI Rate Naik, Ini Ramalannya Tentang Rupiah
(Zefanya Aprilia/ayh)

Sentimen: netral (40%)