Fitch Ratings Naikkan Peringkat BRI, Ini Faktor Pendorongnya
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat keuangan dunia, Fitch Ratings telah menaikan sejumlah peringkat utang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, diantaranya peringkat Utang Jangka Panjang (LT IDR) dari BBB- menjadi BBB. Kedua, Short Term Issuer Default Rating (IDR) BRI dinaikkan juga dari F3 menjadi F2.
Fitch Ratings juga menaikan peringkat Nasional Jangka Panjang BRI menjadi AAA, dari AA+ dengan outlook stabil. Keempat, Fitch Ratings menaikkan government support dari bbb- menjadi bbb. Dan yang terakhir, peringkat senior unsecured notes berdenominasi dolar Amerika Serikat dari BBB- menjadi BBB.
Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, jika dirinci, ada 7 indikator utama yang dinilai Fitch Ratings. Pertama adalah dukungan Pemerintah.
"Penilaian tersebut didasarkan pada kepentingan sistemik Pemerintah terhadap BRI sebagai bank milik negara yang strategis karena merupakan bank komersial terbesar kedua di Indonesia. BRI pun memiliki peran utama sebagai bank UMKM," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2/2023).
Indikator kedua adalah prospek lingkungan bisnis yang dinilai stabil. Fitch Ratings memperkirakan lingkungan bisnis untuk bank-bank di Indonesia akan stabil karena pertumbuhan PDB kemungkinan akan bertahan pada 2023 dan 2024. Hal itu akan mendorong permintaan pinjaman industri dan kualitas aset.
Kemudian indikator ketiga, BRI dinilai sebagai waralaba Indonesia yang kuat yang ditandai dengan pendapatan operasional yang tertinggi di pasarnya.
"Pangsa pasar BRI pun sangat tinggi di segmen bisnis inti yaitu UMKM. Hal ini dilengkapi dengan diversifikasi pendapatan yang memadai dan kualitas manajemen yang sangat baik," tambah Aestika.
Keempat, peningkatan metrik kualitas aset yang terus membaik. Fitch Ratings memperkirakan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BRI akan membaik secara bertahap, terdorong perpanjangan peraturan restrukturisasi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Lalu indikator yang kelima, pemulihan profitabilitas perseroan yang berkelanjutan. Dalam penilaian ini, Fitch Ratings meyakini profitabilitas BRI akan terdorong pertumbuhan pinjaman yang tinggi dan biaya kredit yang lebih rendah.
Fitch Ratings pun memperkirakan tekanan pada marjin bunga bersih BRI akibat tren kenaikan suku bunga sebagian akan diimbangi dengan peningkatan imbal hasil pinjaman karena berlanjutnya ekspansi ke pinjaman mikro termasuk ultra mikro.
Indikator keenam, penyangga modal BRI dinilai kuat dan memadai. Fitch Ratings memperkirakan pertumbuhan pinjaman yang tinggi akan secara bertahap mengikis modal, dan BRI akan terus membayar dividen yang besar karena berupaya mencapai pengembalian modal yang lebih baik.
"Sebagai bank tier 1 ekuitas umum BRI sebesar 25,1% memberi perseroan penyangga yang memadai terhadap potensi penurunan kualitas aset," jelas Aestika.
Sedangkan indikator yang terakhir adalah profil pendanaan BRI yang stabil. Fitch Ratings memperkirakan BRI dapat mempertahankan likuiditas yang memuaskan dengan biaya yang wajar untuk mendukung bisnis grup. Hal itu terkait pula struktur dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun BRI yang didominasi dana murah sehingga memberikan keunggulan kompetitif.
[-]
-
Kode Keras Manis Bos BRI: Siap Beri Dividen Jumbo(dpu/dpu)
Sentimen: positif (100%)