Bunga AS dan Stagflasi Bikin Rupiah Ketar-ketir Dekati Rp14.500
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Nilai tukar rupiah melemah di level Rp14.491 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (8/6) sore. Mata uang melemah 37,5 poin atau 0,26 persen dibandingkan sebelumnya.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.477 per dolar AS atau melemah dari Rp14.464 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Jika dilihat, rupiah melemah bersama mayoritas mata uang di Asia lain. Rinciannya, yen Jepang yang minus 0,81 persen, dolar Hong Kong minus 0,02 persen.
Lalu, dolar Singapura minus 0,12 persen, dolar Taiwan minus 0,02 persen, yuan China minus 0,14 persen, dan baht Thailand minus 0,16 persen.
Meski begitu, beberapa mata uang Asia berhasil menguat sore ini. Detailnya, won Korea Selatan menguat 0,33 persen, peso Filipina menguat 0,07 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,03 persen.
Senada, mayoritas mata uang utama di negara maju juga bergerak di zona merah. Terpantau, Euro Eropa melemah 0,12 persen, franc Swiss melemah 0,38 persen, poundsterling Inggris melemah 0,38 persen, dan dolar Australia melemah 0,62 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah tertekan karena pasar masih khawatir dengan isu stagflasi di global.
Lalu, rupiah juga mendapatkan sentimen negatif dari sikap The Fed yang agresif dalam menaikkan suku bunga acuan tahun ini.
"Kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi dan kenaikan agresif suku bunga acuan AS mendorong pelaku pasar mencari aman di aset dolar AS," katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/6).
[-]
(dzu/aud)Sentimen: negatif (91.4%)