Zuckerberg Ngotot Metaverse, Setahun Rp 203 Triliun Lenyap
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Impian Mark Zuckerberg tentang masa depan di metaverse membuat investor kehilangan banyak uang. Dalam laporan pendapatannya pada Rabu (1/2), Meta mengatakan divisi Reality Labs, rumah bagi teknologi dan proyek realitas virtual perusahaan, membukukan kerugian operasional sebesar US$4,28 miliar (sekitar Rp 63 triliun) pada kuartal keempat 2022.
Sehingga total kerugian yang dialami Meta di tahun 2022 menjadi US$13,72 miliar (sekitar Rp203 triliun).
Itu adalah tahun penuh pertama yang sulit untuk Meta, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook. Pada akhir 2021, Zuckerberg mengubah nama perusahaan dan mengatakan masa depannya akan berada di metaverse, dunia digital tempat orang akan bekerja, berbelanja, bermain, dan belajar.
Namun untuk saat ini, itu hanya platform yang menyedot biaya besar dan Meta masih menjadi perusahaan iklan online.
Reality Labs menghasilkan US$727 juta pada kuartal keempat, dan pendapatan US$2,16 miliar untuk seluruh tahun 2022. Angka tersebut turun dari US$2,27 miliar pada tahun 2021, termasuk penjualan headset Quest.
Dengan kata lain, divisi tersebut kehilangan lebih dari enam kali lipat jumlah uang yang dihasilkannya dalam pendapatan tahun lalu, sementara menyumbang kurang dari 2% dari total penjualan di Meta.
Analis memperkirakan Reality Labs mencatat kerugian operasional triwulanan sebesar US$4,36 miliar dari pendapatan sebesar US$715,1 juta, menurut StreetAccount.
Penjualan headset VR di AS turun 2% pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya pada awal Desember, menurut data yang dibagikan firma riset NPD Group kepada CNBC Internasional, dikutip Kamis (2/2/2023).
Pada bulan Juli, Meta mengumumkan akan menaikkan harga headset VR Quest 2 sebesar US$100. Perusahaan mengatakan pada saat itu bahwa kenaikan harga diperlukan untuk memperhitungkan tekanan inflasi.
Meta kemudian meluncurkan headset Quest Pro VR yang lebih mahal pada bulan Oktober, menawarkannya kepada perusahaan sebagai perangkat tempat kerja seharga US$1.500. Minggu ini, Meta mengobral headset VR kelas atas, didiskon menjadi US$400 untuk waktu terbatas.
Foto: dok MetaMark Zuckerberg memamerkan avatar berkaki di Horizon
Zuckerberg mengatakan kepada Jim Cramer dari CNBC Internasional pada musim panas lalu bahwa dia berharap untuk mendapatkan sekitar satu miliar orang di metaverse melakukan perdagangan ratusan dolar pada paruh kedua dekade ini.
Namun sebelum impian pendiri Facebook menjadi kenyataan, Meta harus menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi VR dan augmented-reality yang mendukung konsep metaverse.
Perusahaan mengatakan tahun lalu bahwa mereka mengatakan kerugian operasi Reality Labs pada tahun 2023 akan tumbuh secara signifikan dari tahun ke tahun.
"Setelah tahun 2023, kami berharap untuk mempercepat investasi Reality Labs sehingga kami dapat mencapai tujuan kami untuk meningkatkan pendapatan operasional perusahaan secara keseluruhan dalam jangka panjang," kata Meta saat itu.
Pemegang saham tentu kurang senang dengan hasil Meta sejauh ini. Meta kehilangan hampir dua pertiga kapitalisasinya tahun lalu karena ongkos pengembangan metaverse melonjak.
Di sisi lain, bisnis iklan online terpukul perekonomian dan meningkatnya persaingan dari TikTok, serta kebijakan privasi baru Apple yang membatasi iklan digital tertarget.
[-]
-
Bos Facebook Pening Pasca Duit Rp 1.000 T 'Raib', Bakal PHK ?(dem)
Sentimen: negatif (99.2%)