Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Hyundai, Wuling
Tokoh Terkait
Aturan Insentif Bagi Kendaraan Listrik Telah Final, Ini Loh Besarannya
Tribunnews.com Jenis Media: Otomotif
TRIUNNNEWS.COM, JAKARTA -- Aturan mengenai insentif bagi kepemilikan kendaraan listrik segera jadi.
Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di sela Acara Mandiri Investment Forum 2023, di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Keringanan tersebut akan berlaku bagi konsumen yang membeli motor atau mobil listrik.
Baca juga: Harga Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5, Mulai dari Rp 740 Juta hingga Rp 850 Jutaan
Ia menyebutkan, pembahasan terkait aturan insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KBLBB sudah difinalisasi.
"Kita sudah finalisasi mengenai EV (electric vechicle)," ujar Luhut.
Luhut membocorkan bentuk insentif kepemilikan KBLBB akan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraannya.
Untuk motor listrik, insentif akan diberikan pemerintah dalam bentuk subsidi pembelian sebesar Rp 7 juta.
Diskon PPN mobil listrik Kemudian untuk mobil listrik Luhut bilang, insentif akan diberikan dalam bentuk pengurangan pajak sebesar 10 persen.
Ia tidak merinci pajak yang dimaksud, akan tetapi dalam bahan paparannya ia menyinggung besaran pajak pertambahan nilai (PPN) kendaraan sebesar 11 persen.
"Nanti yang mobil itu insentifnya dari 11 persen kita bikin 1 persen," ujarnya.
Dalam paparannya Luhut menyebutkan, pemerintah menargetkan pangsa pasar KBLBB dapat mencapai 10 persen dari seluruh kendaraan yang beredar pada 2024.
Angka tersebut setara dengan 600.000 motor listrik dan 100.000 unit mobil listrik. Dalam merealisasikan target tersebut, pemerintah mengusulkan adanya penyederhanaan tarif impor KBLBB.
Baca juga: Harga Mobil Listrik Wuling Air Ev per Januari 2023, Model Standar Rp 243 Jutaan
Selain itu, pengurangan PPN serta penyediaan subsidi tunai dinilai juga diperlukan.
"Jadi saya bilang sama orang-orang saya, jangan terlalu banyak berpikir, disederhanakan saja. Lihat yang terjadi di Thailand dan Vietnam, disesuaikan di sana," ucapnya
Sentimen: negatif (64%)