Jakarta, CNBC Indonesia - Saham BBRI milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditutup menguat 2,18% ke posisi Rp 4680/saham, pada perdagangan Rabu (1/2/2023).

Berdasarkan catatan RTI, BBRI menjadi saham yang paling banyak diborong asing senilai Rp 268,1 miliar. Berbanding terbalik, investor domestik tercatat lebih banyak melakukan aksi jual ketimbang beli.

Sepanjang hari ini, saham bank pelat merah ini bergerak di kisaran Rp 4.620-2.690 sebelum akhirnya ditutup menguat 100 poin.

-

-

Secara total, saham BRI diperdagangkan 21 ribu kali dengan total turn over Rp 848,1 miliar dan market cap Rp 709,3 triliun. Sebelumnya, beberapa proyeksi menyebutkan BRI berpotensi bakal mencetak rekor laba tertinggi di 2022.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama memproyeksikan kinerja BRI akan mencatat pertumbuhan seiring dengan perekonomian nasional yang resilien karena adanya peningkatan demand di sektor konsumer. Apalagi pada Maret dan April 2023, ada momentum khusus seperti kampanye Pemilu 2024.

"Apalagi nanti juga ada faktor bulan puasa. Ini mendorong sektor konsumsi. Ada lebaran, ada Pemilu 2024. Maret-April. Otomatis mendorong sektor konsumsi untuk lebih menggeliat," kata Nafan.

Dia pun memproyeksikan pertumbuhan kredit BRI tahun ini dapat mencapai double digit dan berpeluang meningkatkan net interest margin (NIM) BRI. Sehingga tidak heran kalau kinerja BRI rata-rata di atas ekspektasi baik dari sisi top line maupun bottom line.

Nafan juga memandang, kinerja BRI yang konsisten dan mampu mencetak peningkatan laba setiap tahunnya, memberi harapan bagi investor untuk mengakumulasi saham BRI, termasuk investor asing. Dia pun menetapkan target harga Rp 6.100 dengan rekomendasi Buy atau Beli.

-