Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk (PBRX) sempat melesat ke level Rp76/saham seiring aksi penambahan modal via rights issue pada Januari lalu.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.51 WIB, saham PBRX naik 3,51% ke Rp59/saham dengan nilai transaksi Rp13,52 miliar dan volume perdagangan 230,11 juta saham.

Dalam sepekan, saham ini naik tipis 1,75%.

-

-

Informasi saja, PBRX menggelar rights issue dengan harga penawaran Rp50/saham dengan target dana Rp750 miliar. Masa perdagangan rights issue PBRX sendiri berakhir pada 26 Januari 2023.

Dalam prospektus ringkas PBRX, dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD IV setelah dikurangi dengan seluruh biaya terkait akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung pengembangan usaha Pan Brothers berupa peningkatan penjualan.

Modal kerja ini meliputi biaya bahan baku sekitar 80% dari dana yang diperoleh PBRX berupa pembelian kain dengan kualitas tinggi yang memenuhi spesifikasi pembeli.
PBRX juga akan menggunakan 15% dana rights issue untuk biaya produksi dan pemeliharaan meliputi upah tenaga kerja, biaya energi, termasuk pemeliharaan fasilitas produksi. Sedangkan 5% sisanya digunakan untuk biaya operasional dan pemasaran.

Aksi korporasi ini tentunya sudah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Januari 2023 lalu dan juga telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 September 2022.

Keponakan Martua Sitorus dan 'Orang' Bentjok

Di lain sisi, kabar dari keponakan konglomerat Martua Sitorus yang masuk di saham PBRX juga turut menopang saham PBRX beberapa waktu lalu.

Darwin Indigo saat ini masuk ke dalam pemegang saham PBRX yang memiliki kepemilikan saham di atas 5%. Asal tahu saja, Darwin merupakan keponakan konglomerat Martua Sitorus.

Sebenarnya, selain nama besar Martua, PBRX juga memiliki hubungan dengan eks-trader kawakan sekaligus terdakwa korupsi Jiwasraya dan Asabri Benny Tjokrosaputro alias Bentjok.

Adalah Anne Patricia Sutanto, Vice President PBRX, yang merupakan sepupu Bentjok.

Menurut pemberitaan CNBC Indonesia, Anne pernah dihadirkan untuk memberikan keterangan oleh Pengadilan Negeri pada 27 Juli 2020 terkait siding tindak pidana korupsi kasus Jiwasraya yang melibatkan Bentjok.

Waktu itu, ada lima saksi lainnya yang hadir, salah satunya Aviasa Dwipayana, pendiri PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM).

Kabar terbaru, Benny Tjokrosaputro yang dijatuhi pidana nihil menjadi polemik dan kontroversi, sehingga Jaksa penuntut umum langsung menyatakan upaya hukum banding.

Informasi saja, akibat aksi goreng-menggoreng saham ala Bentjok dan rekan-rekannya, total nilai kerugian negara untuk kasus Asabri diprediksi mencapai Rp 22,7 triliun, sementara Jiwasraya sebesar Rp 16,8 triliun.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[-]

-

Cuan Gede Saham PBRX Berakhir, Siap-siap ARB Berjilid
(pap/pap)