Bukan karena Gaji, Ini Alasan Pekerja di Asia Tak Mau Buru-buru Pensiun
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi, mengatakan berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam bidang ketenagakerjaan harus dapat dijadikan peluang, untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pengantar kerja sebagai pelaksana penempatan tenaga kerja di instansi.
"Adanya transformasi digital semakin mendekatkan pelayanan dinas, khususnya pengantar kerja kepada masyarakat, dengan memberikan layanan yang mudah, murah, cepat dan akurat," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi ketika menutup kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Pejabat Fungsional Pengantar Kerja, di Jakarta, Jum'at (23/12/2022).
Dia menjelaskan, Rakornis ini sebagai sarana pembelajaran untuk lebih memahami perkembangan layanan online, sehingga nantinya para pengantar kerja siap memberikan layanan penempatan tenaga kerja secara digital.
"Oleh karena itu, investasi yang harus diprioritaskan dalam pengembangan transformasi digital adalah kesiapan dan pengembangan kapasitas SDM penempatan sebagai pelaksana teknis layanan ketenagakerjaan," jelas Sekjen Anwar.
Adapun perhelatan G20 beberapa waktu lalu, kata Sekjen Anwar juga menitikberatkan pada pencapaian tiga karakteristik transformasi digital yaitu inklusivitas, empowering dan sustainable.
"Ketiga hal ini menjadi penguat dalam implementasi layanan ketenagakerjaan yang lebih efektif, efisien, zero cost dan komprehensif," ujarnya.
Sentimen: positif (57.1%)