Sentimen
Negatif (66%)
29 Jan 2023 : 06.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: Kemacetan

Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kian Terang

29 Jan 2023 : 13.30 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kian Terang
Jakarta -

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB) disebut hampir rampung. Saat ini progres pembangunan konstruksi telah mencapai sekitar 84%, atau menyisakan 16% lagi pekerjaan yang harus diselesaikan.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan proyek pembangunan KCJB rampung pada Juni 2023. KCJB diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada Juli 2023.

"Pak Luhut (Menkomarves), Pak Erick (Menteri BUMN), dan saya ditugaskan bapak Presiden untuk mengawal proyek ini. kereta ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/1/2023).

-

-

Budi mengatakan, pembangunan proyek infrastruktur transportasi publik seperti kereta cepat diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan. Salah satunya yaitu masalah kemacetan.

"Kita tahu bahwa cost dari kemacetan itu triliunan. Oleh karena itu bapak Presiden Jokowi memberikan tantangan kepada kami untuk bangun MRT, LRT, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, yang diharapkan bisa mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan," tuturnya.

Ia mengatakan Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat yang berkecepatan hingga 360 km/jam. Ia juga mengungkapkan, kereta cepat dibangun dengan teknologi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman SDM di bidang perkeretaapian.

"Pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat yang berteknologi tinggi, dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar. Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun. Oleh karenanya, kita harus melakukan suatu hal yang baru, agar kita memiliki pengalaman dan bisa membangun infrastruktur transportasi publik dengan lebih baik lagi kedepannya," imbuhnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Sentimen: negatif (66.3%)