Bantah Ga Punya Duit, Ini Alasan VC Rem Investasi Startup
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Para investor dipastikan masih memiliki dana untuk para startup. Namun mereka akan membatasi aktivitas tersebut untuk melihat penawaran dari perusahaan rintisan tersebut.
"Dari sisi investasi VC nya punya duit. Tapi kita enggak bisa beli barang yang kemahalan, jadi perlu ketemu harga yang cocok," kata CEO MDI Ventures, Donald Wihardja, di Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Dia menjelaskan tahun ini para startup perlu untuk berpikir lebih realistis soal ekspektasi valuasi. Jadi saat terjadi penurunan, mereka perlu menerima karena keadaan pasar saat ini.
"Mereka harus mempunyai realistik ekspektasi soal valuasi. Jadi dulu 2021 minta harga segini. Mereka udah grow dari 2021. Tiba-tiba valuasi turun, mereka harus terima market sudah begitu," jelasnya.
"Selama 2022 minta harga mahal, kita minta harga yang market. Kita akan pelan-pelan ketemu di titik yang mana sampai bisa investasi lagi".
Dia juga menyinggung terkait PHK yang disebutnya rightsizing. Aktivitas itu dilakukan untuk menemukan jumlah pegawai yang sesuai dan diperlukan agar perusahaan bisa profit.
Startup juga tak bisa disalahkan, ungkap Donald. Dia menjelaskan lebih baik melakukan rightsizing dibandingkan harus tetap berjalan dan pada akhirnya perusahaan runtuh.
"Mereka jangan disalahkan untuk me-rightsize bisnis mereka. Mereka lebih responsible melakukan itu daripada semua dengan itu tiga bulan collapse semua," kata Donald.
Hal serupa juga diungkapkan Menparekraf, Sandiaga Uno. Dia menganggap PHK sebagai rightsizing, jadi menyesuaikan dengan keadaan pasar yang terjadi sekarang.
"Kemarin, mereka terlalu jorjoran karena uangnya lebih mudah. Karena sekarang capitalnya menyusut harus melakukan rightsizing. Dari yang [pegawai] PHK segera ditraining diupskill," kata Sandi.
[-]
-
Data Investasi Startup Terbaru, Sinar Mas Sampai Sandra Dewi(dem)
Sentimen: negatif (65.3%)