Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Honda, Yamaha, Ducati
Event: MotoGP
Tokoh Terkait
Ternyata Ini Sebabnya Lorenzo Gagal di Ducati
Detik.com Jenis Media: Otomotif
Jorge Lorenzo adalah legenda MotoGP yang pernah membela tiga pabrikan: Yamaha, Ducati, Honda. Di Yamaha, Lorenzo menuai sukses besar. Tapi di Ducati dan Honda, rider asal Spanyol itu gagal total. General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, mengungkap alasan Lorenzo gagal di pabrikan asal Italia.
Lorenzo menjadi salah satu pebalap sukses di era dominasi Valentino Rossi dan juga Marc Marquez. Por Fuera meraih lima gelar juara dunia: kelas 250 cc pada 2006 dan 2007, lalu kelas MotoGP pada 2010, 2012, dan 2015. Lorenzo juga menjadi runner-up pada musim 2009, 2011, dan 2013.
Tiga gelar MotoGP Lorenzo berhasil diraihnya kala ia membela Yamaha pada musim 2008-2016. Lorenzo kemudian pindah ke Ducati pada musim 2017 dan 2018. Dia menutup kariernya di Honda pada tahun 2019 dengan hasil yang cukup mengecewakan.
Semasa membela Ducati, Lorenzo tidak mampu bersaing di papan atas. Di musim perdananya dia hanya sanggup finis di peringkat 7 dengan torehan 137 poin, hasil tiga kali podium. Di tahun keduanya, Lorenzo melorot ke posisi 9 dengan torehan 134 poin. Kabar baiknya, di musim itu Lorenzo bisa memenangi balap sebanyak 3 kali.
Jika dibandingkan dengan performa rekannya, Andrea Dovizioso, performa Lorenzo kalah jauh. Sebab di musim 2017 dan 2018, Dovizioso berhasil menjadi runner-up dengan raihan poin 261 dan 245.
Menurut Dall'Igna, Lorenzo gagal di Ducati karena dia tidak bisa mengubah gaya balapnya. Pasalnya, motor Yamaha dan Ducati adalah motor yang sangat berbeda. Yamaha M1 mengusung mesin inline, sementara Ducati Desmosedici menggunakan mesin V4.
"Sejujurnya, saya pikir Lorenzo merasa perlu mengubah gaya membalapnya sepenuhnya, yang tak mudah," ungkap Gigi dikutip dari Motosan.
"Yamaha dan Ducati harus dikendarai dengan cara yang sama sekali berbeda dan ini adalah sesuatu yang mungkin kami anggap remeh saat itu. Butuh waktu untuk memahami dan untuk dapat memanfaatkan potensi penuh dari sebuah motor baru. Tapi, selain itu, tidak diragukan lagi persiapan fisik sangat penting; bakat tidak lagi cukup," tegasnya.
Simak Video "Sangar! Ini Tunggangan Fabio Quartararo untuk MotoGP 2023"
[-]
(lua/dry)
Sentimen: negatif (95.5%)