Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Penjelasan Lengkap Bio Farma Soal Produksi Vaksin IndoVac
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
PT Bio Farma (Persero) memberikan penjelasan soal kabar penghentian produksi vaksin COVID-19 IndoVac. Bio Farma menegaskan sampai saat ini pihaknya tidak melakukan penyetopan untuk produksi vaksin IndoVac.
Rifa Herdian, VP Corporate Secretary & Investor Relations PT Bio Farma menjelaskan pihaknya tetap akan melanjutkan produksi vaksin IndoVac.
"PT Bio Farma (Persero) tetap melanjutkan produksi Vaksin IndoVac baik untuk kebutuhan program vaksinasi pemerintah di dalam negeri maupun untuk kebutuhan lainnya," ungkap Rifa dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (27/1/2023).
Sampai dengan akhir tahun 2022 lalu, Rifa menjelaskannya Bio Farma telah memproduksi dan mengirimkan sebanyak 5 Juta dosis vaksin IndoVac kepada Kementerian Kesehatan.
"Bio Farma juga siap mendukung kebutuhan vaksin IndoVac untuk program vaksinasi lanjutan di tahun 2023, baik untuk kebutuhan vaksinasi booster lansia, dewasa dan remaja," kata Rifa.
IndoVac produksi BUMN Bio Farma merupakan vaksin COVID-19 pertama buatan anak bangsa dengan TKDN hingga 90%, diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 13 Oktober 2022. Presiden Jokowi menjadi penerima suntikan pertama vaksinasi Booster menggunakan vaksin IndoVac.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan pihaknya menghentikan sementara produksi IndoVac. Hal itu terjadi karena pihaknya masih menunggu kepastian berapa besaran volume penggunaan IndoVac yang akan digunakan pemerintah.
Menurutnya, ada potensi kadaluarsa yang sangat cepat setelah vaksin diproduksi. Makanya butuh kepastian berapa banyak kebutuhan vaksin dan kapan vaksin itu akan digunakan agar produksi yang dilakukan pas.
"Mengenai penghentian IndoVac itu karena kita menunggu kepastian di tahun 2023 berapa pemerintah butuh IndoVac," jelas Honesti dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (24/1/2023).
Meski begitu, Honesti menyatakan sarana produksi IndoVac sudah siap apabila sudah ada kepastian dari pemerintah. Untuk bahan bakunya saja sudah siap untuk produksi 15 juta dosis berikutnya.
"Karena ketika produksi, itu expired (kadaluarsa) nggak akan lama. Jadi sebenarnya kita nggak hentikan selamanya, nggak begitu. Malah kami sudah ada bahan untuk 15 juta dosis," ungkap Honesti.
"Kita butuh kepastian pemerintah butuh kapan dan berapa maka kita lanjutkan lagi produksi," sebutnya.
(hal/eds)
Sentimen: positif (99.2%)