Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BRI
Kab/Kota: Tiongkok
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Septian Hario Seto
China Buka 'Gembok', Anak Buah Luhut Ungkap Untungnya buat RI
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
China telah membuka perbatasan internasional pada 8 Januari 2023 lalu. Menurut Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto hal ini berdampak positif bagi Indonesia maupun global.
"Ekspor kita ke China itu angkanya sudah cukup besar, kalau nggak salah hampir mencapai US$ 60 miliar dan ini saya kira jauh dibandingkan dengan nomor dua, Amerika Serikat," tuturnya dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).
"Nomor dua itu Amerika Serikat, kalau nggak salah angkanya US$ 27-28 miliar. Jadi exposure kita ke Tiongkok juga jadi semakin besar," lanjutnya.
Seto juga memaparkan, dengan pembukaan perbatasan internasional China bisa dimanfaatkan lantaran banyak warga China yang mulai melakukan perjalanan luar negeri. Terlebih salah satu maskapai penerbangan di Indonesia sudah membuka penerbangan langsung dari China ke Indonesia, hal ini berdampak baik bagi ekonomi Indonesia.
"Tabungan yang menumpuk di China ini karena pandemi Covid angkanya cukup tinggi mencapai US$ 1,9 triliun. Jadi, saya kira kalau dengan adanya reopening, dari Covid, dari banyaknya konsumsi yang digunakan oleh para warga negara Tiongkok, wisata, saya kira ini dampaknya ke Indonesia juga cukup signifikan," katanya.
Selain dari reopening China, Seto menuturkan terdapat berbagai potensi lain untuk meningkatkan ekonomi Indonesia pada 2023. Mulai dari konsumsi domestik terutama menjelang pemilu, memanfaatkan sumber daya mineral, hingga percepatan realisasi investasi asing yang masuk ke Indonesia.
Akan tetapi, dirinya mengakui ada potensi perlambatan ekonomi pada 2023. Hal ini ditunjukkan dengan tren penurunan PMI hingga tarif kapal untuk komoditas utama dunia yang terus menurun.
"Beberapa komoditas unggulan kita seperti CPO, nikel, ini juga mengalami tekanan. Saya kira ini juga akan mempengaruhi beberapa daerah-daerah penghasil komoditas ini. Pertumbuhan ekonominya mungkin akan sedikit tertahan dibandingkan 2022. Ini satu hal yang harus kita waspadai," ungkapnya.
(ara/ara)Sentimen: positif (61.5%)