Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tasikmalaya, Cilincing, Rorotan
Kasus: mayat
Tokoh Terkait
Heboh Penemuan Kerangka Manusia di Semak-semak Jakut, Polisi: Sudah Meninggal 3-12 Bulan
Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga di sekitar kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara dihebohkan dengan adanya penemuan kerangka manusia di sebuah semak-semak.
Dari informasi yang dihimpun, kerangka manusia itu ditemukan oleh seorang warga yang sedang mencari sarang burung di lokasi pada Senin (23/1/2023).
Terkait itu, pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah TKP hingga melakukan autopsi terhadap kerangka manusia itu.
"Hasil autopsi sementara ini korban atau jenazah kondisinya itu matinya bisa sampai 3 sampe 12 bulan, sisanya tinggal tulang sehingga identifikasinya membutuhkan waktu," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Rabu (25/1/2023) malam.
"Kalau kodisi secara umum tidak ada patah tulang dan sebagainya, tetapi biar clear nanti dari hasil autopsi kita menentukan ada tidaknya pidana," sambungnya.
Sementara itu, Kapolsek Cilincing, Kompol Haris Akhmat dalam olah TKP, pihaknya turut menemukan sejumlah perhiasan mulai dari liontin, kalung, hingga cincin pada kerangka manusia tersebut.
Atas penemuan itu, Haris mengatakan pihaknya melakukan penyisiran ke sejumlah toko emas di wilayah Cilincing untuk mengidentifikasi kerangka manusia itu.
"Kita dapati toko emas menyatakan memang pernah (perhiasan) dibeli (seseorang), identitas pembeli cocok dengan laporan seorang pria yang kehilangan istri," ucapnya.
Baca juga: Sesosok Mayat Tinggal Kerangka Ditemukan di Lahan Kosong Jalan Gubernur Sewaka Tasikmalaya
Berkenaan dengan itu, sebelumnya seorang pria pernah melaporkan bahwa istrinya yang berinisial I hilang dan tidak kembali ke rumah sejak 26 Desember 2022.
Terkait hal ini, Haris belum bisa memastikan apakah kerangka manusia itu adalah sosok I.
Ia menyebut akan dilakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban.
"Kita (akan) lakukan tes DNA," pungkasnya.
Sentimen: negatif (96.6%)