Perjalanan Abuba Steak Lakukan Transformasi Bisnis dengan Odoo
Detik.com Jenis Media: Tekno
Jakarta -
Siapa yang tidak mengenal Abuba Steak? Restoran yang menyajikan menu steak ini sudah tersebar di berbagai kota dan tidak diragukan lagi akan cita rasanya yang nikmat.
Namun di balik keberhasilan dari steak Abuba, ternyata usaha kuliner ini dirintis pada tahun 1992 hanya dari foodstall atau warung tenda. Mulai dari tahun 2004, bisnis kuliner ini kemudian berkembang dan bertumbuh hingga kini memiliki 30 cabang di Indonesia.
"Dan juga kita sudah mulai mencoba untuk membuka bisnis-bisnis lain. Kita mulai ke kafe, manufakturing, food processing, seperti itu," kata Direktur Abuba Steak, Muhammad Ali Ariansyah pada YouTube Odoo dan detikcom kutip, Kamis (22/12/2022).
Kendati Abuba Steak kian sukses dan merambah bisnis lain, Ali mengatakan pihaknya mengalami kesulitan dalam mengkoordinasi pekerjaan secara terintegrasi. Ia menceritakan pada awal Abuba Steak berdiri, semua pengoordinasian dan pendataan pekerjaan dilakukan secara konvensional atau manual.
"Awalnya hanya pembukuan, manual, hanya menggunakan pencatatan. Sudah itu, kita pindah ke excel atau spreadsheet, dari situ kita masih melihat adanya kekurangan," jelas Ali.
Karena pendataan adalah suatu hal yang penting, Abuba Steak kemudian mulai melirik untuk menggunakan aplikasi dan software. Tetapi sayangnya, setelah menggunakan aplikasi, masih ditemukan tantangan lain yang belum sesuai.
"Kita coba buat in house. Jadi kita hire orang IT, kita buat, tapi dari situ masih mendapati berbagai macam kendala. Misalnya turn over dari tim IT kita, pada akhirnya kita clueless harus bagaimana pengembangannya, dan pengembangannya itu prosesnya panjang," sambung Ali.
Merasa lelah dengan hal tersebut, kemudian Ali dan pihaknya memilih untuk mencari dan membeli software brand lokal yang sudah ada di pasaran. Sayangnya, software tersebut masih berfokus pada satu hal seperti akuntansi saja dan belum terintegrasi semua lini bisnis yang Abuba Steak kerjakan.
Oleh karena itu, Ali memutuskan untuk menggunakan ERP System dari Odoo. Dengan sistem ini, Ali dan pihaknya bisa merasakan semua data dan pekerjaan terintegrasi dengan baik.
"Kemudian user friendly juga penting. Dan ini yang kita temukan di Odoo Software. Jadi, step-step (Odoo) mudah, dan dari harga menurut saya worth it, nggak overprice," bebernya.
Awal mula menggunakan Odoo, Ali menghubungi pihak Odoo di Hongkong. Tanpa terbatasi jarak jauh, tim dari Odoo Hongkong selalu bisa membantu jika Abuba Steak menemui kendala.
"Kalau misalnya tim Hongkong belum bisa memecahkan solusi, akan di scale up ke tim teknikal di Belgia," ucapnya memastikan kendala dan tantangan apapun akan ditangani dengan maksimal.
Sentimen: positif (61.5%)