Jakarta, CNBC Indonesia - Sosok pendiri Google, Larry Page sempat menghilang dari mata publik. Namun belum lama ini dia dan pendiri lainnya Sergey Brin diketahui dipanggil oleh Sundar Pichai yang merupakan CEO dari Alphabet, induk perusahaan Google.

Page diketahui menghilang setelah memutuskan lengser dari jabatannya sebagai CEO Google dan memberikannya pada Pichai tahun 2015. Dia diketahui pernah bertemu Donald Trump, yang waktu itu merupakan presiden Amerika Serikat (AS), di Gedung Putih tahun 2016.

Dia memang seakan tak nyaman berada di bawah pengawasan publik. Sejak masih jadi pimpinan Google, Page tak suka disorot dan jarang melakukan wawancara. Apalagi setelah memiliki masalah kesehatan dengan suaranya.

-

-

Sejak setahun terakhir, Page dan istrinya Lucinda Southworth dikabarkan juga tinggal di Fiji. Keduanya disebut tinggal di pulau Tavarua dan kabarnya membeli salah satu pulau di sana.

Saat pandemi melanda Bumi, Page diketahui juga tinggal di Selandia Baru dan dilaporkan telah menjadi warga negara di sana. Setelah anaknya membutuhkan perawatan media, dia mulai tinggal di negara tersebut sejak pertengahan Januari 2021 lalu.

Rumahnya di Amerika Serikat (AS) juga tak lepas dari sisi misterius. Kediamannya di kawasan Old Palo Alto, California AS kabarnya jadi kantor rahasia setelah disebut terbakar pada September lalu.

Dia disebut punya beberapa rumah di sana. Namun Page memang dikenal sangat menjaga privasinya.

Namun keberadaan ChatGPT yang sempat viral, membuat Page kembali. New York Times melaporkan Pichai cukup kelabakan menghadapi program milik OpenAI karena dinilai mampu lebih baik dari Google Search.

Pichai akhirnya meminta bantuan kedua pendiri itu untuk mempertahankan dominasi mesin pencari Google. Page dan Brin disebut telah rapat dengan para petinggi perusahaan untuk menyusun strategi dan menyetujui rencana integrasi fitur chatbot dengan mesin pencari Google.

[-]

-

Perusahaan Taksi Terbang Punya Pendiri Google Tutup, Kenapa?