Retail Cari Keuntungan dengan Naikkan Harga Set Top Box
Detik.com Jenis Media: Tekno
Pemerintah terus berkoordinasi satu sama lain untuk mengendalikan harga Set Top Box (STB) di pasaran agar tidak mahal. Kenaikan STB mulai banyak dijumpai setelah pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) pada 2 November lalu.
Perangkat STB banyak diburu masyarakat karena sebagai alat bantu TV analog untuk dapat menangkap sinyal siaran TV digital. Permintaan yang tinggi itu yang membuat harga STB meroket.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa biang kerok dari mahalnya STB itu ada di tangan retail.
"Saya diskusi dengan pabrikan bahwa mereka tidak menaikkan set top box, harga tetap normal, bisa cek ke toko resminya itu mereka tidak ada kenaikan," ujar Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia.
"Yang jadi masalah ada di retail. Ketika ASO itu, ya namanya demand supply, ada orang mencari set top box itu otomatis dinaikkan, cari keuntungan. Sayang juga retail ini mencari keuntungan di atas penderitaan teman-teman yang mencari set top box yang sedang semangat-semangatnya," sambungnya.
Adapun saat ini, ada 46 merek yang memproduksi sekitar 70 berbagai tipe set top box yang sudah tersertifikasi Kominfo. Label sertifikasi Kominfo itu menandakan barang tersebut resmi dan dijamin kualitas serta garansinya.
Hal senada juga disampaikan produsen yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) bahwa vendor tidak menaikkan harga set top box TV digital.
Disampaikan Wakil Ketua Bidang Regulasi Asosiasi Gabel, Joegianto, menegaskan produsen STB tidak mematok harga mahal, meski tengah diburu masyarakat. Ia tidak menampik kalau harga tersebut mengalami kenaikan kalau sudah di tangan retail.
"Kami memastikan bahwa perangkat masuk ke pasar itu sudah tersertifikat oleh Kominfo. Ditambah harga set top box itu Rp 230 ribu sampai Rp 250 ribu itu harga umum, tidak ada kenaikan eksponensial oleh brand langsung. Kalau mau lihat bisa ke toko resmi brand, tidak ke pihak ketiga dan sebagainya," tuturnya.
Sementara itu, Gery mengatakan, pihak kementerian yang terlibat, seperti Kominfo, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian tengah membicarakan soal harga set top box TV digital yang mahal itu.
"Saat ini sedanga didiskusikan Kementerian Perdagangan sampai Kementerian Perindustrian kalau bisa harga retail bisa stabil, kalau di pabrikan itu Rp 150 ribu, ya Rp 150 ribu juga di retail, atau minimal naik 10%. Itu sedang sedang dibicarakan," pungkasnya.
Simak Video "Mahfud Md Sampaikan Daftar Stasiun TV yang Masih Bandel Siaran Analog"
[-]
(agt/fay)
Sentimen: positif (99.9%)