Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan 0,81% di 6.874,93 pada perdagangan Jumat (20/1/2023).

IHSG konsisten menguat sejak awal perdagangan dibuka. Penguatan IHSG yang cukup signifikan terjadi di sesi II dan mengantarkan indeks mendekati area psikologis 6.900.

Data perdagangan menunjukkan jumlah saham yang menguat dan melemah hampir imbang. Sebanyak 257 saham naik dan 256 saham turun.

-

-

Perdagangan yang berlangsung di hari terakhir pekan ini cenderung sepi. Nilai transaksi hanya mencapai Rp 8,85 triliun.

Saham-saham big banks kompak menguat kecuali BBCA yang melemah 0,30%. Sedangkan saham BMRI memimpin kenaikan dengan apresiasi 2,31%.

Pergerakan IHSG juga sejalan dengan mayoritas indeks saham Asia yang kompak menguat. Indeks Hang Seng mencatatkan kenaikan tertinggi hingga 1,82%.

Penguatan IHSG juga didorong oleh apresiasi nilai tukar rupiah. Mata uang Garuda berbalik menguat 0,2% ke Rp 15.070/US$, melansir data Refinitiv hari ini.

Gubenur BI Perry Warjiyo dan kolega kemarin menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Dengan demikian, BI sudah menaikkan suku bunga 6 bulan beruntun, dengan total 225 basis poin.

"Kenaikan 225 bps adalah yang terukur. Kenaikan secara akumulatif ini memadai untuk memastikan inflasi inti tidak akan lebih tinggi dari 3,7% pada Semester I-2023," tutur Perry, dalam konferensi pers pengumuman Hasil RDG Januari 2023,Kamis (19/1/2023).

Kata memadai tersebut menjadi kode BI tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Hal tersebut ditegaskan Perry saat sesi tanya jawab dengan jurnalis.

[-]

-

IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Baru!
(trp/trp)