Sentimen
Netral (64%)
20 Jan 2023 : 05.11
Tokoh Terkait

Lengkap! Alasan BI Kerek Suku Bunga Acuan Lagi, Kini 5,75%

20 Jan 2023 : 05.11 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Lengkap! Alasan BI Kerek Suku Bunga Acuan Lagi, Kini 5,75%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikan BI 7 Day Reverese Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjasi 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,5%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan kenaikan suku bunga yang lebih terukur merupakan langkah lanjutan untuk secara front loaded, preemptive, dan forward looking memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.

-

-

Bank Indonesia meyakini kenaikan BI7DRR sebesar 225 bps sejak Agustus 2022 hingga menjadi 5,75% ini memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023.

"Dalam merumuskan kebijakan suku bunga tentu kita melihat proyeksi inflasi inti ke depan dan tentu saja bagaimana kita melihat ke depan," jelas Perry dalam konferensi pers, Kamis (19/1/2023).

Adapun, BI memperkirakan inflasi inti pada semester I-2023 akan lebih rendah dari 4%, bahkan tidak lebih tinggi dari 3,75%,

"Oleh karena itu sebagai dasar pertimbangan kami tadi mengatakan, bahwa kenaikan yang 25 bps ini kenaikan secara terukur dan kami tambahkan dengan kenaikan 225 bps secara akumulatif sejak Agustus (2022) sampai Januari (2023) ini," jelas Perry lagi.

Koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis juga terus diperkuat.

Dalam kaitan ini, koordinasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), terus dilanjutkan melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Kendati demikian, Perry menghimbau agar kenaikan suku bunga kebijakan BI tak bertransmisi terhadap suku bunga kredit perbankan.

"Suku bunga deposito tidak harus ditransmisikan ke bunga kredit. Makasih nih ke bankir yang nggak naikkan bunga kredit kalo 0,2% wajar nih. Kami kasih hint memadai," jelas Perry.

Adapun intermediasi perbankan pada 2022 terus meningkat dan diperkirakan berlanjut pada 2023. Pertumbuhan kredit perbankan pada Desember 2022 tumbuh 11,35% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,24% (yoy).

Peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit terutama Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja.

"Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan pada Desember 2022 sebesar 20,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 6,6% (yoy)," jelas Perry.

Sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan sektor Pemerintah dan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan.

Serta untuk mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha khususnya pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ekspor, serta meningkatkan ekonomi dan keuangan inklusif dan hijau.


[-]

-

Tanpa Pretensi! Suku Bunga Acuan Diramal Naik 50 Bps Lagi
(cap/cap)

Sentimen: netral (64%)