Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BRI
Tokoh Terkait
Bos BRI Borong Saham, Bukti Trust Management ke Perusahaan
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Para Direksi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI baru-baru ini diketahui beramai-ramai memborong saham BRI yang memiliki kode BBRI. Hal ini diketahui melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Salah satunya adalah Direktur Utama BRI, Sunarso yang tercatat membeli sebanyak 287.700 lembar saham dengan harga saham Rp 4.615 per lembar pada 6 Januari 2023 lalu. Dengan harga saham itu, jika diakumulasikan, Sunarso telah membeli saham BBRI senilai Rp 1,33 miliar.
Dalam laporan tertera, tertulis tujuan transaksi ini yakni investasi dengan status kepemilikan saham langsung. Dengan transaksi saham baru dari Sunarso ini, dia saat ini tercatat memiliki 2,68 juta lembar saham. Sebelumnya, saham BBRI milik Sunarso sebelum transaksi terbaru yakni 2,39 juta lembar saham.
Sebelumnya, Direktur Bisnis Kecil & Menengah BRI Amam Sukriyanto juga tercatat memborong saham BBRI, dimana dia membeli 50 ribu saham pada 5 Januari 2023 dengan harga Rp 4.650 per lembar saham. Jika dihitung, nilai pembelian saham Amam menyentuh Rp 232,5 juta. Alhasil, kepemilikan saham Amam di BBRI naik dari 1,01 juta menjadi 1,06 juta saham.
Selain itu, Direktur BRI, Agus Winardono juga melakukan aksi serupa dimana dia membeli 22,9 ribu lembar saham dengan harga Rp 4.440 per saham pada 10 Januari 2023 untuk tujuan investasi dengan status kepemilikan saham langsung.
Jika diakumulasikan, Agus telah mengeluarkan dana sebanyak Rp 101,58 juta untuk saham terbaru yang dia beli. Dengan transaksi ini, porsi kepemilikan saham BBRI Agus juga naik dari 982 ribu lembar saham menjadi 1 juta lembar saham.
Aksi serupa juga dilakukan Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu RK, dimana dia membeli saham BBRI dalam dua tahap. Pertama, dia membeli 35.000 lembar saat harga saham BBRI Rp 4.650 per lembar pada 5 Januari 2023.
Kemudian, dia kembali membeli saham BBRI pada 10 Januari 2023 sebanyak 15.000 lembar saat harga per lembar saham adalah Rp 4.430. Jika digabungkan keduanya, dia sudah mengeluarkan dana sebanyak Rp 229,2 juta untuk transaksi baru. Dengan itu pula, porsi kepemilikan saham Viviana di BBRI naik dari 996,2 ribu saham menjadi 1,04 juta saham.
Menanggapi hal ini, Head of Research Panin Sekuritas, Nico Laurens memandang bahwa aksi borong saham oleh manajemen BRI atas saham BBRI sebagai hal yang positif. Hal ini karena adanya kepercayaan langsung yang diberikan pihak management terhadap perusahaan.
"Positif ya, jadi ada trust dari management ke company," ujar Nico sat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (18/1/2023).
Selain itu, menurutnya aksi ini juga menjadi sinyal dari para manajemen bahwa saham BBRI sedang mengalami undervalued.
"Signaling juga dari mereka kalau ini (saham BBRI) sedang undervalued," jelasnya.
Senada dengan Nico, Executive Director Segara Research Institute, Piter Abdullah mengungkapkan bahwa keputusan direksi BRI membeli saham BBRI dinilainya sebagai suatu aksi yang positif meski saat ini masih ada kondisi fluktuasi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus berlanjut.
"Ini memberikan sinyal bahwa kondisi BRI sangat bagus. Fluktuasi harga BBRI tidak sepenuhnya fundamental BRI," terang Piter.
Aksi borong saham ini juga dikatakannya jadi pertanda bahwa harga saham BBRI yang sedang lesu pada awal tahun ini jadi waktu yang tepat untuk dibeli.
"Harga BRI yang sedang turun justru adalah waktu untuk membeli," imbuhnya.
[-]
-
Ini Alasan BRI Lakukan Buyback Saham(dpu/dpu)
Sentimen: netral (61.5%)