Rupiah Bisa Balik Hajar Dolar AS
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Bank Indonesia (BI) baru saja menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,75%. Meski naik, ternyata hal ini dapat membuat Rupiah menguat terhadap dolar AS.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menuturkan, melalui kebijakan naiknya suku bunga acuan BI, dalam jangka pendek dapat membuat Rupiah menguat.
"Dalam jangka pendek pasti positif tetapi nggak bisa sendirian, artinya tetap setuju implementasi instrumen yang ditetapkan oleh BI. Instrumen term depositnya yang valas dari devisa hasil ekspor itu kan harus DHEnya, kalau itu jalan itu bisa menguatkan rupiah," ujarnya kepada detikcom, Kamis (19/1/2023).
"Jadi katakanlah in short term ternyata devisanya masuk nih maka saya kira rupiah akan menguat kembali," jelasnya.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, dampak instan dari naiknya suku bunga acuan BI adalah ke sektor pasar keuangan.
"Jadi ketika suku bunga acuan itu naik maka itu akan memperlihatkan BI menunjukkan sinyal kebijakan mereka yang akan melanjutkan pengetatan moneter. Jadi ini yang akan berdampak pada menekan inflasi hingga inflasi akan lebih terkendali dan rupiah akan lebih kuat," katanya ke detikcom.
Selain itu, menurutnya nilai Rupiah bisa menjadi lebih kuat dari naiknya suku bunga acuan BI. "Karena dengan menaikan suku bunga acuan ini, yield dari instrumen keuangan, SBN, itu akan memberikan yield yang lebih tinggi. Nah kalau yield lebih tinggi kan berarti daya tarik keuangan global untuk masuk ke indonesia akan lebih besar," tuturnya.
"Diharapkan ada aliran uang masuk ke Indonesia yang akan menambah pasokan supply dolar dan itu memperkuat Rupiah," lanjutnya.
Piter juga menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kuatnya nilai Rupiah terhadap dolar AS, salah satunya tingkat inflasi. Menurutnya, tingkat inflasi Indonesia yang relatif di bawah 6% dapat menjadi faktor menguatnya Rupiah.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan adanya kebijakan DHE yang ditempatkan di perbankan dalam negeri juga bisa menguatkan nilai Rupiah.
"Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang lebih tepat yang memaksa para eksportir untuk menempatkan DHE, devisa hasil ekspor, mereka di perbankan domestik dan itu seiring dengan kebijakan itu rupiah menguat cukup drastis ya hingga menembus di bawah Rp 15.000," tutupnya.
(dna/dna)Sentimen: negatif (87.7%)