Jakarta, CNN Indonesia --

Menpora Zainudin Amali membantah keputusannya mendaftar sebagai calon Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI merupakan bentuk intervensi pemerintah.

Langkah Amali untuk mendaftar sebagai calon Waketum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 16 Februari mendatang mendapat banyak kritikan.

Tidak sedikit yang menyebut langkah Menpora itu sebagai bentuk intervensi terhadap PSSI. Terlebih Menpora Amali sering menyatakan tidak ingin terlalu dalam mencampuri urusan PSSI agar pemerintah tidak dianggap melakukan intervensi.

-

-

"Tidaklah, intervensi itu kita mengatur-atur, ini harus begini-begini. Ini kan tidak. Ini kan masuk jadi pengurus, itu bukan bagian dari intervensi," ujar Menpora merespons anggapan intervensi setelah menjadi calon Waketum PSSI.

Menpora juga memastikan langkahnya menjadi calon Waketum PSSI tidak menyalahi Statuta FIFA.

"Sudah, sudah [memperhatikan Statuta FIFA]. Kita kan sudah diskusi sebelumnya dengan presiden FIFA [Gianni Infantino], aman," ucap Menpora.

Selain itu Menpora juga yakin lolos verifikasi sebagai calon Waketum PSSI yang akan diumumkan pada akhir Januari 2023.

"Kalau saya tidak yakin persyaratannya ternyata tidak memenuhi, saya tidak berani [daftar]. Sudah itu saja," ujar Menpora.

Menpora Amali merupakan salah satu dari 20 bakal calon Waketum PSSI yang mendaftar. Amali akan bersaing dengan nama-nama tenar seperti Ratu Tisha Destria, Azrul Ananda, Ahmad Riyadh, Yunus Nusi, hingga Bambang Pamungkas.

Nama-nama yang lolos verifikasi akan diumumkan Komite Pemilihan pada 31 Januari.

[-]

(ikw/har)