Atasi banjir tahunan, Pemkab Kudus akan normalisasi sungai dan pompanisasi
Elshinta.com Jenis Media: Nasional
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Elshinta.com - Penanggulangan banjir tahunan yang sering melanda Kabupaten Kudus Jawa, Tengah melibatkan berbagai pihak, diantaranya BBWS Pemali Juana dan BPSDA Seluna sebagai pemangku kewenangan wilayah sungai. Bupati Kudus HM Hartopo gencar melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait dalam penanganan banjir yang terjadi.
Sebelumnya, Menteri PUPR telah mengunjungi Kabupaten Kudus, Kamis (12/1). Melihat kondisi yang terjadi, pihaknya menginstruksikan untuk segera berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana dan BPSDA Seluna dalam melakukan upaya penanggulangan bencana tahunan ini dengan normalisasi dan pompanisasi.
Permasalahan banjir yang terjadi akibat sedimentasi sungai sehingga tidak dapat menampung kapasitas air hujan yang turun dan mengalir ke sungai. Sedangkan pompanisasi akibat banjir tidak dapat dilakukan ketika debit air di sungai telah penuh.
"Oleh karena itu, solusinya perlu dilakukan normalisasi sungai mulai SWD I, SWD II, dan SWD III agar dapat menampung debit air lebih banyak, sehingga ketika ada genangan bisa kita lakukan pompanisasi ke sungai," ungkapnya.
Mesin pompa yang ada saat ini memiliki kapasitas rendah, oleh karena itu pihaknya turut menyampaikan harapannya kepada Menteri PUPR agar dapat dilakukan penggantian mesin pompa yang kapasitasnya jauh lebih besar.
"Kapasitas pompa ini rendah, hanya 500 liter per detik. Sudah kami sampaikan dan nanti akan segera diganti dengan kapasitas yang jauh lebih besar, 5.000 liter per detik," sebutnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Kamis (19/1).
Kepala Dinas PUPR Kudus Arief Budi Siswanto mengatakan saat ini pihaknya telah mengoperasikan mesin pompa bantuan dari BBWS Pemali Juana dan BPSDA Seluna.
"Ada 7 buah mesin pompa yang saat ini dioperasionalkan. Bantuan dari BBWS Pemali Juana 3 unit, BPSDA 3 unit, dan rumah pompa milik kita yang ada di Dukuh Tanggulangin 1 unit," jelasnya.
Sentimen: positif (57.1%)