Tips Rencanakan Pesta Pernikahan Bebas Utang
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Usai menjawab pertanyaan 'kapan nikah?' dari kerabat, Anda mungkin malah pusing dihadapkan dengan perencanaan pesta pernikahan dengan pasangan. Tak hanya menjawab perihal di mana, mengundang siapa saja, apa temanya, dan lain-lainnya, Anda juga harus menyiapkan kantong untuk biaya tebal.
Tentu, semua calon pengantin ingin memiliki pesta pernikahan yang sakral nan berkesan. Maklum, pernikahan diniatkan hanya sekali seumur hidup.
Memang, tak ada yang salah dengan pilihan pernikahan mewah atau pun sederhana, semua pasangan tentu punya preferensinya masing-masing.
Namun, merencanakan acara pernikahan bisa jadi hal yang runyam jika tuntutan orang sekitar selangit, sementara tabungan Anda pas-pasan. Walhasil, Anda jadi harus putar otak mencari jalan keluarnya.
Ketua Umum Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (Aperkei) Faras Ghasan menyebut sebenarnya ada rumus sederhana yang bisa diterapkan dalam merencanakan anggaran pernikahan.
Rumus tersebut, lanjut dia, terdiri dari lima komponen, yaitu harus spesifik, bisa diukur, bisa dicapai, realistis, dan punya tenggat waktu tertentu atau yang dikenal dengan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timely).
Lantas, seperti apa solusinya? Berikut adalah tips merencanakan pesta pernikahan bebas utang.
1. Rinci AnggaranFaras menyarankan Anda untuk menyusun anggaran pernikahan serinci mungkin, mulai dari jumlah orang yang akan diundang, di mana pernikahan atau resepsi akan dihelat, konsumsi, sewa gedung atau tidak, busana yang dan riasan yang akan dikenakan, dan tetek bengek lainnya.
Dengan membuat anggaran spesifik, maka peluang anggaran bengkak (over budgeting) pun makin kecil.
"Hitung dan ukur dulu goal (tujuan) mau apa, misal nikah private 100 orang, tujuannya spesifik siapa saja, kira-kira biaya-biayanya apa, rundown (susunan) acaranya, siapa yang terlibat, dari sana akan kelihatan (besaran biaya)," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/5).
Sepaham, Perencana Keuangan One Shild Consulting Agustina Fitria mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun prioritas dalam pernikahan apa saja komponen wajib ada dan mana saja yang bisa dilewati.
Pasalnya, proses memprioritaskan sekaligus mengeliminasi ini lah yang nantinya akan memberi gambaran berapa dana yang dibutuhkan.
2. Ukur KemampuanSetelah mengetahui besaran anggaran yang dibutuhkan, langkah kedua yang dilakukan adalah mengintip kemampuan finansial Anda. Jika anggaran terpaut jauh dengan angka tabungan, ada baiknya Anda tinjau kembali skala prioritas.
Agustina menyebut mengakali pengeluaran pernikahan bisa ditempuh lewat berhemat, seperti maksimalkan opsi ekonomis. Contohnya, Anda bisa menghemat uang dengan mencari penata rias yang baru memulai dan butuh portofolio kerja yang jauh lebih murah dibandingkan menyewa make up artist kondang.
Faras menyebut mengukur kemampuan keuangan Anda penting dilakukan untuk menarik kesimpulan jika keinginan Anda di hari sakral cukup masuk akal (reasonable) atau tidak.
Jangan lupa, mengikuti keinginan tidak akan ada habisnya. Jika rencana awal Anda berbanding jauh dengan kemampuan, Faras menyarankan agar Anda bersifat terbuka dengan keluarga dan teman, dengan demikian Anda bisa mengurangi pengeluaran.
Toh, ia menilai di zaman sekarang tamu undangan lebih berpikiran terbuka dan kerap memilih hadir daring atau bahkan hanya mengirimkan hadiah saja.
Bersambung ke halaman berikutnya... Kesampingkan Gengsi BACA HALAMAN BERIKUTNYASentimen: positif (88.9%)