Sentimen
Positif (86%)
11 Jan 2023 : 11.42
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Shanghai

Kasus: pengangguran

Tokoh Terkait

Bursa Asia Dibuka Menghijau, IHSG Ngikut?

11 Jan 2023 : 11.42 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Bursa Asia Dibuka Menghijau, IHSG Ngikut?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung menguat pada perdagangan Rabu (11/1/2023), di tengah cerahnya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin.

Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka menanjak 0,76%, Hang Seng Hong Kong menguat 0,66%, Shanghai Composite China naik tipis 0,04%, Straits Times Singapura bertambah 0,27%, ASX 200 Australia melesat 0,78%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,65%.

Dari Korea Selatan, data tingkat pengangguran periode Desember 2022 naik menjadi 3,3%, menjadi yang tertinggi dalam 11 bulan terakhir, dari sebelumnya pada November 2022 sebesar 2,9%.

-

-

Terlepas dari angka pengangguran yang lebih tinggi, jumlah total orang yang bekerja pada tahun 2022 mencapai 28,089 juta, naik dari 816.000 dari tahun 2021.

Bursa Asia-Pasifik cenderung mengikuti pergerakan Wall Street yang menghijau pada perdagangan Selasa kemarin, meski ada komitmen bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu lama.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,56%, S&P 500 menanjak 0,7%, dan Nasdaq Composite berakhir melesat 1,01%.

Investor masih mencerna komentar dari pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang mengisyaratkan prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan dalam pidatonya kemarin bahwa bank sentral berkomitmen kuat untuk menurunkan inflasi, meskipun berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi dan memicu tekanan dari politisi.

Meski demikian, investor tampaknya masih optimis akan kondisi ekonomi AS yang membuat reli Wall Street awal tahun masih berlanjut. Investor masih menunggu data ekonomi penting yakni inflasi AS yang akan diumumkan pekan ini.

Selain itu, sejumlah perusahaan juga akan mengumumkan kinerja keuangan kuartal terakhir tahun lalu mulai akhir pekan ini.

Sejumlah tanda inflasi yang mulai mendingin serta harapan bahwa pejabat The Fedakan mempertimbangkan kapan harus berhenti menaikkan suku bunga telah meningkatkan kepercayaan diri investor dalam beberapa pekan terakhir.

Antusiasme tersebut tetap mengalir meski The Fed telah memberikan peringatan bahwa ketika kenaikan suku bunga berakhir, kebijakan moneter akan tetap dijaga ketat untuk memastikan penurunan inflasi.

Mary Daly, presiden The Fed San Francisco dan Raphael Bostic, presiden The Fed Atlanta, dalam komentar pada Senin lalu menyoroti bahwa suku bunga perlu naik di atas 5% dan tetap di sana untuk beberapa waktu. Suku bunga acuan The Fed saat ini berkisar antara 4,25% dan 4,5%.

Walaupun akhir kenaikan suku bunga yang masih tentatif mulai terlihat, manajer investasi tetap waswas akan kinerja beberapa bulan mendatang karena dampak dari kebijakan moneter yang lebih ketat pada tidak langsung terasa pada pendapatan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi perusahaan, melainkan membutuhkan waktu untuk dapat dirasakan.

Investor masih memantau secara cermat angka pembacaan inflasi bulanan yang akan dirilis Kamis pekan ini waktu setempat. Selain itu pengungkapan kinerja kuartal keempat yang akan segera diumumkan juga akan menjadi pendorong penting pergerakan pasar saham.

Musim laporan keuangan Wall Street akan dimulai akhir pekan ini, dengan sejumlah bank-bank besar termasuk Bank of America, JPMorgan Chase dan Citigroup akan merilis laporan keuangan pada hari Jumat.

Sementara itu harga obligasi pemerintah AS tercatat melemah pada Selasa. Imbal hasil (yield) obligasi acuan, Treasury 10 tahun, tercatat naik. Lalu indeks ICE Dollar, yang melacak kinerja greenback (dolar AS) terhadap sejumlah mata uang utama dunia, juga naik 0,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[-]

-

Sinyal Nggak Enak Buat IHSG Nih... Bursa Asia Loyo Lagi
(chd/chd)

Sentimen: positif (86.5%)