Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Ini Bahaya Virus Kraken XBB, Mungkin Sudah Masuk RI
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Subvarian XBB 1.5 telah terdeteksi di sejumlah negara dan diduga sudah ada di Indonesia. Varian yang juga disebut sebagai Kraken diyakini dapat menghindari antibodi, yang berasal dari infeksi sebelumnya atau vaksinasi.
Selain itu, varian XBB 1.5 disebu lebih cepat menular. "[XBB 1.5] lebih kebal antibodi dan lebih baik dalam menginfeksi dibandingkan BQ dan XBB," kata epidemiologi, Eric Feigl-Ding.
Profesor di Universitas Manchester Sheena Cruickshank menjelaskan semua virus bermutasi dengan cepat dalam tubuh manusia. Seiring berjalannya waktu, mutasi menguntungkan virus untuk menjadi dominan.
"[Mutasi] yang dimiliki oleh XBB.1.5 atau Kraken ini adalah kemampuan untuk menghindari antibodi," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan XBB 1.5 adalah subvarian rekombinasi, atau penggabungan dari dua varian Covid-19. Varian itu, menurutnya merupakan turunan dari XBB dan XBB 1.
"Dua strain Omicron BA.2 yang berbeda bergabung untuk menciptakan ini. Sebenarnya [XBB.1.5] adalah keturunan dari XBB dan XBB.1. Jadi, cucu dari XBB, yang pada dasarnya berasal dari dua versi BA.2," jelasnya seperti dikutip dari Euronews.
Sementara itu, Epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menjelaskan subvarian itu mungkin tak memicu gejala berat. Namun bagi mereka yang terinfeksi memiliki risiko mengalami long Covid-19.
Selain itu, menurutnya XBB 1.5 dapat menyebabkan kerusakan organ. Ini akan terjadi pada dampak jangka menengah hingga panjang.
"Kemampuan untuk ada di sel tubuh manusia jauh lebih kuat, lebih lama. Artinya ada potensi lebih besar yang dibawa oleh infeksi XBB.1.5 ini untuk menyebabkan long covid," jelasnya, kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/1/2023).
Dia juga mengatakan kemungkinan varian XBB 1.5 sudah masuk ke Indonesia. Dicky mengatakan kemungkinan sudah ada di wilayah yang memiliki jalur penerbangan internasional.
Hal ini mengingat mobilitas masyarakat telah mengalami peningkatan atau hampir seperti sebelum terjadinya pandemi.
"Kemungkinan besar sudah terdeteksi ya [di Indonesia], terutama provinsi atau kota yang memiliki jalur penerbangan internasional," kata Dicky.
"Itu bukan hal yang aneh dalam konteks konektivitas pascapembukaan banyak pelonggaran-pelonggaran di berbagai negara pada pertengahan tahun 2022 lalu".
[-]
-
Gejala Awal Covid Varian Baru Bukan Demam, Jangan DiabaikanSentimen: negatif (86.5%)