Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bibit siklon tropis 94W dapat berdampak tidak langsung berupa hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang dalam 24 jam ke depan.

"Dalam 24 jam ke depan memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto melalui keterangan tertulis (13/4).

Berdasarkan pantauan BMKG melalui citra satelit Himawari-8, bibit siklon tropis yang terdeteksi di -5.8 LU-141.1 BT. Hal itu menunjukkan tumbuhnya awak konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam enam jam terakhir.

-

-

Menurut BMKG tekanan minimum Bibit Siklon Tropis 94W mencapai 1007 hPa dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot atau 37 kilometer per jam.

Adapun sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak Bibit Siklon Tropis 94W, kata dia, meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Lebih lanjut ia mengatakan gelombang tinggi 1.25 sampai 2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Perairan utara Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera.

Lalu Guswanto prediksi akan terjadi gelombang tinggi 2.5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di Perairan Raja Ampat - Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura - Sarmi, Samudera Pasifik utara Papua Barat.

Menurut Guswanto gelombang setinggi 4-6 meter berpotensi terjadi di Samudera Pasifik utara Papua.

Dengan adanya informasi prediksi cuaca dari BMKG ini masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati," imbau Guswanto.

[-]