Sentimen
Positif (44%)
9 Jan 2023 : 12.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jember

Tokoh Terkait

Soal Dugaan Kiai di Jember Cabuli Santri: Kata PBNU hingga Terduga Punya Banyak Pengikut di YouTube

9 Jan 2023 : 12.53 Views 4

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Soal Dugaan Kiai di Jember Cabuli Santri: Kata PBNU hingga Terduga Punya Banyak Pengikut di YouTube

TRIBUNNEWS.COM - Soal dugaan perselingkuhan dan pencabulan yang dilakukan F, kiai sekaligus pengasuh pondok pesantren di Jember, Jawa Timur, jadi atensi beberapa pihak.

Satu diantaranya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang menyebutkan, orang tua harus selektif dalam memilih pondok tempat anaknya menjadi santri.

Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta untuk para orang tua berhati-hati dalam memilih pondok pesantren.

Hal tersebut dilakukan karena banyak kasus pencabulan anak yang diduga dilakukan oleh oknum pengasuh pondok pesantren.

"Saya prihatin masih saja ada kasus pencabulan santri. Kemarin saya mendengar ada lagi kasus pencabulan santri kali ini di Jember," kata Gus Ipul, Jumat (6/1/2023).

Terlebih, banyak pesantren yang memiliki latar belakang pengasuh yang berbeda-beda.

Baca juga: Belasan Santriwati di Jember Jalani Visum terkait Dugaan Pelecehan dan Perselingkuhan di Ponpes

“Masyarakat harus berhati-hati menempatkan di pesantren. Sekarang ini memang banyak pesantren dengan macam-macam latar belakang pengasuhnya. Tidak semuanya sama,” lanjutnya.

Mengutip TribunMadura.com, pesantren yang terpercaya bisa dilihat rekam jejak pengasuhnya.

Gus Ipul menambahkan, Pesantren NU biasanya memiliki koneksi dengan pesantren NU lainnya.

Kalau tidak tersambung karena garis kekeluargaan juga tersambung sanat keilmuan.

"Untuk itu saya berharap masyarakat benar-benar meneliti dengan baik rekam jejak pesantren supaya kita tidak salah dalam memondokkan anak," lanjut Gus Ipul.

Disinggung soal pencabulan yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Jember, Gus Ipul mendesak penegak hukum untuk memproses secara tuntas.

"Mengecam orang yang menamakan diri sebagai kiai tapi berperilaku cabul."

"Karenanya kasus ini harus ditindak dan pelaku diberikan hukuman yang berat jika terbukti bertindak cabul," pungkasnya.

Sentimen: positif (44.4%)