Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI, BTN, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II
Grup Musik: APRIL
Institusi: Universitas Indonesia, University of Southern California
Kab/Kota: bandung, Munjul, Cipayung, California, Paris
IHSG Rawan Jebol, Peluang Cuan Terbatas? Cek Dulu Kabar Ini
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk di pekan pertama 2023. Bahkan, dibandingkan bursa utama dunia, IHSG menjadi yang teburuk.
Berdasarkan data Refinitiv, indeks harga jeblok 2,4% dalam sepekan ke 6.684,558. Sebelumnya IHSG bahkan sempat menembus ke bawah level 6.600, terendah sejak 4 Juli 2022.
Dalam 5 hari perdagangan, IHSG sebenarnya mampu menguat tiga kali. Tetapi kemerostan tajam pada perdagangan Rabu dan Kamis membuat IHSG menjadi bursa dengan kinerja terburuk di dunia dibandingkan dengan bursa utama lainnya.
Apakah IHSG akan membaik pada pekan kedua awal tahun ini? Simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Senin (9/1/2023).
Gak Jago Kandang, Emiten RI Ini Caplok Perusahaan Malaysia
PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) membeli 98.049 lembar saham Kazo Marine Sdn Bhd dari PT Multi Eximindo. Pembelian itu setara dengan 49% dari total saham di Kazo dengan harga 2,49 juta ringgit Malaysia.
"Perseroan dengan ini menginformasikan bahwa berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 3 Januari 2023 yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup telah terjadi transaksi jual beli bagian saham di dalam Kazo Marine (M) SDN BHD antara perseroan dengan PT Multi Eximindo," ungkap Sekretaris Perusahaan ELPI Wawan Heri Purnomo dalam keterbukaan informasi, Kamis (5/1/2023).
Ia melanjutkan, transaksi jual beli saham tersebut merupakan transaksi afiliasi di mana PT Kreasi Cipta Timur merupakan pemegang saham dari PT Multi Eximindo. Adapun menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Kreasi Cipta Timur merupakan pemegang 82,36% saham ELPI.
"Atas transaksi jual beli saham tersebut memberikan dampak positif perseroan dalam rangka ekspansi bisnis support vessel service pekerjaan offshore di Malaysia," kata Wawan.
Lebih lanjut, ia menerangkan pembelian saham tersebut sebagai tahapan ekspansi bisnis di Asia Tenggara.
Sebagai informasi, Kazo Marine SDN BHD Malaysia merupakan perusahaan di bidang usaha suplai keperluan pengeboran lepas offshore yang beroperasi di Malaysia. Pengakuisisian ini memang termasuk rencana penggunaan dana initial public offering (IPO) yang tertera pada prospektus ELPI.
Eximbank Bayar Utang Rp 1,65 T, Sama Siapa Ya?
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Indonesia Eximbank menyatakan kesiapannya untuk melakukan pembayaran pokok atas obligasi segera jatuh tempo pada 14 Februari 2023 senilai Rp 1,65 triliun.
Dalam keterbukaan informasi, Jumat (6/1/2023) Eximbank memastikan telah menyediakan dana untuk pembayaran pokok obligasi tersebut kepada pemegang obligasi saat jatuh tempo.
Obligasi ini merupakan obligasi berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap VI Tahun 2018 Seri B.
"Dana yang disediakan adalah sebesar Rp 1,65 triliun, sesuai jumlah pokok yang akan jatuh tempo. Dana tersebut kami tempatkan pada berbagai instrumen keuangan yang likuid diantara penempatan pada bank," jelas manajemen perseroan.
Eximbank juga memastikan komitmen untuk pemenuhan kewajiban keuangan secara tepat waktu dan tepat jumlah.
Pada April 2022, Indonesia Eximbank juga telah menyampaikan kesiapan dalam melakukan pembayaran pokok atas Obligasi Berkelanjutan IV Tahap IV Tahun 2019 Seri B sebesar Rp 935 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2019 Seri B sebesar Rp 145 miliar. Keduanya jatuh tempo pada 23 April 2022.
Gaery Djohari, Taipan Di balik Citra Buana (CBPE)
Emiten pengembang dan pengelola properti, PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) resmi mencatatkan saham (listing) dengan kode saham CBPE di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat (6/1/2022). Perusahaan menjadi emiten ke-4 yang listing pada tahun ini dan ke-829 di BEI.
Pemegang Saham terbesar antara lain, PT Sandhi Parama Nusa sebanyak 992.031.000 saham dan Gaery Djohari dengan jumlah saham 92.969.000.
Namun secara rinci, di dalam prospektus diketahui bahwa Sandhi Parama Nusa juga 95% sahamnya dimiliki oleh Gaery Djohari dan Wong Pau Sin sebanyak 5%. Lalu secara langsung, PT Sandhi Parama Nusa memiliki 91,43% secara langsung pada PT Citra Buana Nusa dan Gaery Djohari juga secara langsung memiliki 8,57%.
Gaery Djohari ditetapkan sebagai pengedali dari CBPE berdasarkan Keputusan Direksi di luar rapat pada 17 Juni 2022," jelas prospektus dikutip Jumat (6/1/2023).
Lalu siapa Gaery Djohari? Saat ini Gaery Djohari juga menjabat sebagai komisaris CBPE. Berdasarkan laman resmi CBPE, Gaery merupakan WNI yang lahir di Bandung, umur 46 tahun.
Memperoleh gelar Bachelor of Science, jurusan Computer Science dari University of Southern California di United States of America pada tahun 1998. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2022. Beliau merupakan Pemegang Saham Perseroan dan PT Sandhi Parama Nusa sejak tahun 2017 hingga sekarang.
Dalam IPO, CBPE melepas maksimal 20% sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 271.250.000 saham baru sehingga Perseroan memperoleh dana sebesar Rp 40,68 miliar.
Direktur Utama CBPE R. Asep Eddy mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini akan digunakan untuk pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square. Menurutnya hal itu untuk menangkap berbagai peluang ke depan serta demi menjangkau lebih banyak pasar.
"Melalui IPO ini tentu PT Citra Buana Prasida berkomitmen ingin selalu memberikan karya terbaik bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia seluruhnya serta khususnya untuk pengembangan perekonomian kota Bandung yang kita cintai," katanya melalui siaran pers, Jumat (6/1/2023).\
R. Asep Eddy bersyukur industri properti terus mengalami perbaikan di tengah pemulihan perekonomian saat ini. Berbagai rencana pengembangan kawasan pun terus Perseroan lakukan guna mempertahankan tren pertumbuhan kinerja yang baik.
Sejak dikembangkan pada tahun 2003, Paskal Hyper Square telah menjadi kawasan one stop living dengan luas area sekitar 135.000 m2 yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas meliputi food market, ruko, pusat perbelanjaan, pendidikan, hotel, dormitory dan pusat hiburan.
Selain itu, kata R. Asep Eddy saat ini Perseroan juga memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan ekowisata di daerah Cipaku, Bandung, di atas lahan seluas 37.860 m2.
Adapun secara kinerja keuangan, pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp19,26 miliar, menurun 29,03% dibandingkan dengan Gaperiode yang berakhir pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp27.141.606.383.
Penurunan tersebut terutama disebabkan karena masih terdapat beberapa proses Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko) sampai 30 Juni 2022 dan baru bisa diakui sebagai pendapatan setelah terjadi serah terima unit. Namun kendati demikian pendapatan sewa Perseroan meningkat, dimana manajemen Perseroan selalu meningkatkan kinerja marketing sehingga target Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko) dan sewa ruko tercapai.
Adapun Laba Komprehensif Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp4,14 miliar menurun sebesar 64,97% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 sebesar Rp11,84 miliar.
"Ke depan manajemen Perseroan akan melakukan efisiensi atas seluruh beban-beban untuk meningkatkan laba komprehensif tahun berjalan," ujar Eddy.
Sisi lain, jumlah Aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp199,87 miliar meningkat sebesar 2,46% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp195,06 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena penambahan kas dan setara kas, penambahan uang muka, dan penambahan properti investasi.
Konglomerat Ini Ngumpulin Saham BSDE Terus, Ada Apa Ya?
PT Paraga Artamida kembali memborong saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Kali ini, pemegang saham pengendali BSDE itu membeli sebanyak 28.557.200 saham.
Transaksi dilakukan pada 26-29 Desember 2022 di harga rata-rata Rp 921,15 per saham. Sehingga nilai transaksi jual beli saham ini sebesar Rp 26,30 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur Paraga Artamida Hermawan Wijaya menerangkan kepemilikan saham BSDE sebelumnya berjumlah 7.551.556.364 saham.
"Sesudah transaksi jadi 7.580.113.564 saham," katanya dikutip Jumat (6/1/2023).
Adapun transaksi ini bertujuan untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung. Transaksi ini dilakukan pada 26-29 Desember 2022.
Perhatian! Sandiaga Uno Minta Pengelola Candi Borobudur IPO
Indonesia - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong agar saham perusahaan BUMN di sektor ekonomi kreatif bisa dimiliki oleh masyarakat luas. Caranya, melalui Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sandiaga Uno mendorong PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko yang merupakan perusahaan anggota Holding Indonesian Journey atau InJourney untuk mencari pendanaan tambahan di pasar modal.
"TWC saya mendorong karena sudah ada holding-nya," ujarnya saat ditemui di BEI Jakarta, Jumat (6/1).
Menurutnya, perusahaan holding In Journey merupakan perusahaan yang bagus dan berkinerja baik sehingga sahamnya juga layak untuk go public.
"Di In Journey ini perusahaan-perusahaannya bagus-bagus, semua kita dorong karena itu Holdingnya pariwisata. Mudah-mudahan ada yang goal tahun ini," pungkasnya.
Sementara, pihaknya sendiri menargetkan sebanyak 20 emiten dari parekraf dapat listing di pasar modal. Harapannya akan ada sejumlah emiten di sektor unggulan yaitu kuliner, fesyen, perhotelan.
"Tadi bicara sama Ketum Apindo, PHRI. Ini juga akan dari sektor pariwisata. Tak menutup kemungkinan dari game-ing, TV digital, musik, film, animasi ini juga banyak perusahaan yang menarik untuk go publik," pungkasnya.
Sebagai informasi, Indonesian Journey atau InJourney adalah BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia yang beranggotakan PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia. Kemuduan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, dan PT Sarinah.
Hal tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aviasi Pariwisata Indonesia.
Tumiyana, Bos WMUU yang Dimintai Belas Kasihannya Akibat ARB
Saham emiten peternakan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) terpantau kembali ambles dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Jumat (6/1/2023). Imbasnya, nama Tumiyana sebagai pemilik sekaligus Komisaris Utama WMUU yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini pun mencuat.
Tumiyana sendiri memang bukan orang baru di dunia bisnis. Tumiyana terbilang terkenal industri konstruksi Indonesia. Ia belajar teknik sipil di Universitas Borobudur dan memperoleh gelar Magister Administrasi Bisnis di JIMS.
Ia memulai karir profesionalnya di PT PP Persero dan karena bakatnya yang tajam, ia menjadi manajer proyek termuda di perusahaan tersebut. Menjabat sebagai Direktur Keuangan PT PP (Persero) dari 2008 hingga 2016 dan Direktur Utama di perusahaan yang sama dari 2016 hingga 2018) dan kemudian menjadi Direktur Utama PT Wika Persero (2018 - 2020). Pada periode yang sama beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kereta Cepat China Indonesia 2018 - 2020).
Sejak akhir tahun lalu, Tumiyana diketahui melakukan penjualan saham WMUU melalui transaksi pasar negosiasi di Bursa Efek lndonesia sebanyak 323,31 juta lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pelaksanaan transaksi melalui pasar negosiasi di Bursa Efek lndonesia dilakukan pada tanggal 15 hingga 19 Desember 2022.
Pada periode tersebut, harga saham perseroan berada di harga Rp 96 hingga Rp 97 per lembar saham.
Sehingga, saham Tumiyana berkurang dari sebelumnya 458.710.000 saham atau 3,54% menjadi 135.392.900 atau 1,05% lembar saham di WWMU. Adapun transaksi tersebut dilakukan dalam rangka realisasi investasi.
Terbaru, Tumiyana kembali mengurangi porsi saham Widodo Makmur Perkasa (WMPP). Kali ini, Tumiyana mendivestasi 90.104.300 helai atau 90,1 juta lembar. Aksi penjualan dibantu Surya Fajar Sekuritas, dan Bank Mandiri.
Dengan pelaksanaan transaksi itu, tabulasi saham bos yang berlamat Jalan Buni Gang Salak, Munjul, Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim) berkurang sedikit. Tepatnya, menjadi 6,33 miliar lembar alias setara dengan porsi kepemilikan sebanyak 21,53%.
Diborong 50.000 Investor, IPO CBRE Oversubscribed 140 Kali
Emiten perkapalan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) berhasil mencatatkan kelebihan pemesanan pada proses penawaran perdananya (IPO, Initial Public Offering).
Pihak perseroan dalam rilis persnya menyebutkan dalam proses IPO perseroan menyampaikan kelebihan pemesanan terpusat sebanyak 140 kali dimana terdapat lebih dari 50 ribu investor baik institusi maupun ritel yang berstatus lokal maupun internasional.
Menurut pihak manajemen, terjadinya oversubscribed terhadap pemesanan saham CBRE saat IPO menunjukkan antusiasme investor yang tinggi karena CBRE merupakan emiten yang bergerak di sektor industri angkutan laut dan sedang hype terutama dengan adanya fenomena commodity boom.
"Ke depan, manajemen juga masih sangat bullish terhadap kinerja perseroan serta prospek sektor industri angkutan laut Indonesia." Tulis perseroan dalam press release-nya.
Selama semester I tahun 2022, pendapatan perseroan mencatatkan pertumbuhan hingga 255% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam aksi korporasinya, CBRE akan melepas 738 juta saham baru atas nama setara dengan 16,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap 1 saham CBRE dihargai Rp 108 sehingga pendanaan yang diperoleh mencapai Rp 79,7 miliar.
Sebanyak 40% dari pendanaan akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) dan sisanya untuk modal kerja.
Terakhir perseroan menambahkan bahwa melihat antusiasme investor yang tinggi, ke depan aksi korporasi perseroan tidak hanya akan berhenti di penawaran perdana saja dan manajemen akan selalu mengedepankan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik dalam menjalankan perseroan.
Erick Thohir Beberkan Rencana BTN Setelah Rights Issue Rp 4 T
Bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) meraup dana segar sebesar Rp 4,13 triliun. Dana ini diperoleh dari hasil penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Minat terhadap aksi korporasi bank yang fokus pada KPR itu cukup tinggi. Ini tercermin dari kelebihan permintaan atau oversubscribe sebesar 1,6 kali.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, rights issue itu akan memperkuat permodalan BBTN. Dengan penambahan modal tersebut, BBTN dapat melipatgandakan kemampuan pembiayaan perumahan.
Oversubscribe, lanjut Erick, juga merupakan bukti kepercayaan publik pada masa depan bank. Sumber dana dari Right Issue juga menunjukan kualitas permodalan BBTN menjadi semakin tinggi karena bank ini tidak menggantungkan diri pada utang.
"Dengan demikian, BBTN semakin sehat dan semakin memiliki energi untuk terus ekspansi," ujar Erick.
Berjalan Lancar
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengapresiasi hasil rights issue tersebut.
Ia sangat berterima kasih kepada Pemerintah, pemegang saham publik dan stakeholder lainnya yang telah mendukung proses rights issue perseroan sehingga berjalan lancar dan sukses.
Kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan.
Menurut Haru, BTN akan menjaga kepercayaan dari pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan.
Salah satu tolok ukur kinerjanya antara lain dengan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800 ribu unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.
Hotman Paris Janji Bakal Nambah Saham ELIT, Asalkan...
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea ternyata langsung memborong saham emiten perusahaan penyedia layanan (managed srvice) di bidang Teknologi Informasi, PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) setelah IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bahkan, Hotman Paris langsung menjadi pemegang saham diatas 5%. Minat dirinya mengoleksi saham ELIT dalam jumlah besar lantaran prospek bisnis sektor teknologi penyimpanan data tersebut sangat bagus kedepannya.
"Cukup besar investasi disitu. Puluhan miliar. Diatas 5%," ujarnya saat ditemui di gedung BEI Jakarta, Jumat (6/1).
Prospek saham ELIT akan cerah ke depan karena sektor penyimpanan data merupakan sektor yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Hotman juga mengaku akan menambah kepemilikan sahamnya jika memiliki kinerja yang positif.
"Prospeknya sangat bagus karena IT penyimpanan data itu kan untuk menyelamatkan data-data satu perusahaan itu kan sangat perlu. Makanya saya berani," pungkasnya.
Sebagai informasi, Saham ELIT oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikategorikan sebagai efek syariah dan dilepas ke publik sebanyak 500 juta lembar saham yang mewakili 24,61% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp 120 per saham. Sehingga, ELIT akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 60 miliar.
Pemegang saham ELIT sebelum IPO adalah PT Gratus Deo Indonesia sebesar 36,37%, PT Indonesia Muda Inovatif 28,27%, PT Delemont Global Venture 20%, PT Inotech 8,13%, Jimmy Sugiarto 4%, dan Hendra Suryakusuma 3,23%.
Jadi Bank Digital, Anak Usaha BNI Ini Punya Dirut Baru
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Mayora telah menyepakati adanya perbaruan jajaran direksi dan dewan komisaris perusahaan pada hari ini Jumat (6/1/2023).
Dalam rapat tersebut, pemegang saham memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Ricky Budiono sebagai Direktur Utama, Dharmawan Atmadja sebagai Komisaris Utama, serta Taryadi Supangkat sebagai Komisaris Independen.
Kemudian, RUPS sepakat menunjuk Jenny Wiriyanto sebagai Direktur Utama dan Andi M Andries sebagai Direktur. RUPS juga menunjuk Hussein Paolo Kartadjoemena sebagai Komisaris Utama yang saat ini menjabat sebagai SEVP Corporate Transformation BNI.
Turut bergabung dalam manajemen baru Bank Mayora yaitu Prihadiyanto selaku Direktur yang telah diangkat pada RUPS LB sebelumnya pada bulan Oktober 2022.
Adapun susunan jajaran direksi dan komisaris Bank Mayora saat ini menjadi:
Direksi
● Direktur Utama: Jenny Wiriyanto
● Direktur: Prihadiyanto
● Direktur: Tiolina Tumanggor
● Direktur: Andi M Andries
● Direktur: Tjahojo Bengawan
Komisaris
● Komisaris Utama: Hussein Paolo Kartadjoemena
● Komisaris Independen: Joys Djajanto
● Komisaris Independen: Rufina Tinawati Marianto
Pengangkatan direksi dan dewan komisaris baru akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Sekedar informasi, Bank Mayora merupakan anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BBNI) yang diakuisisi pada 18 Mei 2021 untuk kemudian ditransformasi menjadi Bank Digital.
Berbagai persiapan sebagai bagian dari proses transformasi bank digital telah dilakukan, termasuk persiapan rebranding atas perubahan nama dan logo yang akan diumumkan kepada publik dalam waktu dekat.
BNI sebagai pemegang saham pengendali diwakili oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, pengangkatan manajemen baru diharapkan dapat memperkuat struktur manajemen perseroan dalam melakukan transformasi Bank Digital sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital khususnya pada segmen UMKM.
"Kami pun berharap Bank Mayora ke depannya dapat meningkatkan kinerja perseroan yang lebih baik sehingga turut berkontribusi positif kepada performance BNI Group secara konsolidasi," ujar Royke.
Lebih jauh Royke menambahkan, Direksi baru Bank Mayora saat ini merupakan kombinasi yang ideal karena terdiri dari profesional dan expertise yang berasal dari berbagai latar belakang, yaitu konsultan, startup, fintech dan tentunya perbankan.
"Melalui kolaborasi manajemen baru Bank Mayora dipercaya dapat membawa perubahan positif dengan semangat dan harapan baru dalam mewujudkan visi Bank Digital tersebut menjadi Bank UMKM "digital-first" yang terunggul di Indonesia," imbuhnya.
Adapun, Hussein Paolo Kartadjoemena merupakan lulusan Bachelor of Arts in Economics dari Harvard University yang saat ini menjabat sebagai SEVP Corporate Transformation BNI sejak 2020.
Sementara itu, Jenny Wiriyanto merupakan lulusan Master's Degree International Business dari National University yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Batumbu (2020-2022) dan Direktur Maybank (2009-2020) sebagai Direktur Community Financial Services.
Selanjutnya, Prihadiyanto merupakan lulusan Sarjana Electrical Engineering dari Universitas Indonesia yang sebelumnya menduduki posisi Managing Director - Accenture Indonesia (1994-2022).
Andi M Andries merupakan lulusan MBA dari University of San Fransisco dan Bachelor of Science Mechanical Engineering - University of Wisconsin yang sebelumnya menduduki posisi Chief Product and Innovation Officer - Investree (2016-2022).
[-]
-
Ssstt...Pantau Kabar Deretan Emiten Ini Kalau Mau 'Cuan'
(tep/ayh)
Sentimen: positif (100%)