Dikunjungi RDA Malaysia, Atlet Berkuda Claresta Amantha Kamsari Siap Bantu Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
Liputan6.com Jenis Media: Bola
Liputan6.com, Jakarta Atlet berkuda asal DKI Jakarta, Claresta Amantha Kamsari menggunakan kesempatan dari kunjungan Riding The Disabled Asociation atau RDA Malaysia untuk beri bantuan. Dia manfaatkan kunjungan RDA ke Andalan Stable yang berlokasi di Pasir Angin, Gunung Geulis Bogor, Sabtu (7/1/2023) lalu.
Kunjungan dipimpin langsung Presiden RDA Malaysia yang juga menjabat sebagai Ketua Equestrian Association Of Malaysia Tan Sri Abdul Azis didampingi beberapa staff seperti Mohamad Din (Wakil Ketua), Muthusamy (Anggota Komite), dan Johari Lee (Sekjen RDA). Adapun kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung seputar kesiapan Andalan Stable bila diperlukan sebagai pusat pelatihan terkait kegiatan terapi autis.
“Saya sangat kagum dengan kegiatan olahraga Equestrian di Indonesia yang sudah sangat ramai dengan kuda-kuda dan juga para Atlet yang professional, namun sangat disayangkan bila Indonesia belum memiliki Lembaga seperti RDA yang khusus menangani terapi autis dengan berkuda. Untuk itulah Kami ingin bekerjasama dengan Indonesia melalui PP Pordasi untuk membentuk Lembaga tersebut.” Ujar Tan Sri Abdul Azis seperti rilis yang diterima media.
Di Malaysia sendiri, Organisasi RDA sudah berdiri sejak 30 tahun lalu dan telah banyak melakukan kegiatan terapi dengan media hewan kuda. Hal tersebut pun dipandang memiliki manfaat yang sangat baik bagi penyandang disabilitas atau anak-anak berkebutuhan khusus menurut penelitian-penelitian yang pernah dilakukan.
“Pusat Organisasi RDA itu ada di Inggris, dan untuk saat ini banyak negara yang sudah memiliki Organisasi RDA seperti Singapura, Thailand, dan Pilipina. Dan untuk Kerjasama dengan Indonesia nanti, Kami akan memberikan pelatihan khususnya kepada tenaga-tenaga Pelatih terapi autis yang meliputi Pelatih level1, level 2, dan level 3 sesuai kurikulum dan metode-metode standar terapi autis," Abdul Azis menambahkan.
Dia berharap Indonesia bisa mengembangkan pelatih dengan membina tenaga-tenaga Pelatih terapi autis yang berlevel 1 dan 2. Untuk kuda-kuda yang digunakan bisa kuda dari jenis apa saja.
Sentimen: positif (95.5%)