Menakar Kesiapan Jaringan 5G Kala 4G Belum Juga Merata di RI
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Revolusi jaringan 5G di Indonesia tak kunjung dimulai. Pembangunan jaringan generasi setelah 4G itu tidak kunjung menemukan titik terang. Di tengah derasnya arus percepatan pengembangan teknologi, Indonesia masih harus menunggu beberapa waktu lagi untuk menikmati jaringan komunikasi generasi kelima itu.
Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menilai saat ini pemerintah tidak bisa membangun infrastruktur jaringan 5G karena terkendala frekuensi yang tidak dapat disiapkan.
"Pemerintah terkendala frekuensi. Karena masih belum ada yang lowong seperti di 3,5GHz, 2,5/2,6GHz dan 700 MHz," ujar Heru kepada CNNIndonesia.com.
Lebih lanjut ia menjelaskan meski di Indonesia penyebaran jaringan 4G belum menyebar hingga ke pelosok nusantara, hal ini bukanlah menjadi halangan untuk mengembangkan 5G di dalam negeri.
Ia menilai 5G dapat segera di adopsi tanpa pemerataan jaringan 4G ke seluruh penjuru nusantara. Sebab, kata dia, begitu 5G masuk, maka jaringan 4G akan tergantikan secara bertahap.
Heru berharap pemerintah dapat segera memberi ruang frekuensi agar jaringan 5G dapat lekas bangun dan dikembangkan di Indonesia. Karena menurutnya dalam mengadopsi 5G harus memiliki ekosistem yang harus disiapkan.
"Kita harapkan ini segera bisa ditata atau dikosongkan untuk kemudian digunakan untuk 5G. Tapi kalau mau tahun ini bisa mulai digarap jaringan 5G, maksimal tahun depan. Tergantung diskresi pemerintah saja," kata Heru.
Di sisi konsumen, Heru menilai saat ini sudah banyak produk ponsel yang sudah dilengkapi dengan jaringan 5G. Hanya saja saat ini perlu ada penyesuaian frekuensi yang sesuai dengan penggunaan internasional.
"Sehingga produk BTS dan ponsel akan lebih ekonomis," ujarnya.
Ia berharap jaringan 5G bisa segera diadopsi meski harus menyiapkan ekosistem, frekuensi dan aturan standarisasi pada penerapan 5G.
Di samping itu Pengamat Telekomunikasi Nonot Harsoyo menjelaskan saat ini perlu adanya kajian yang dipublikasi kepada khalayak tentang urgensi kebutuhan Indonesia terhadap teknologi 5G.
Kata Nonot, ada beberapa hal yang harus digarisbawahi dalam pengembangan jaringan 5G di Indonesia. Di antaranya untuk tidak banyak melakukan impor agar tidak mempengaruhi devisa RI.
"Ada hal-hal penting yg perlu menjadi pertimbangan seperti tidak banyak impor agar defisit neraca perdagangan terkendali," ujar Nonot kepada CNNIndonesia.com melalui keterangan tertulis (8/4).
Infografis Perjalanan Panjang Teknologi 1G Hingga 5G Perlu Jaringan Fiber Optik Merata HIngga Spektrum Radio BACA HALAMAN BERIKUTNYASentimen: positif (48.5%)