Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait
Kenaikan Bunga Acuan AS Jadi Faktor Utama Bitcoin Cs Rontok
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 50 basis poin (bps) menjadi faktor utama harga bitcoin dan aset kripto lainnya rontok beberapa waktu terakhir.
"Faktor yang mempengaruhi harga kripto terutama bitcoin turun adalah kenaikan suku bunga di AS untuk menekan inflasi," kata Ibrahim kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/5).
Ia memproyeksi harga bitcoin dan aset kripto lain terus menurun hingga Amerika Serikat (AS) merilis data inflasi periode April 2022. Ibrahim memproyeksi inflasi AS masih di sekitar 8 persen pada bulan lalu.
"Tingkat inflasi yang tinggi ini bisa membuat pemerintah AS ketar-ketir dan risiko terjadi resesi juga cukup besar. Resesi ini juga tidak hanya bisa terjadi di AS tapi di negara besar seperti Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya. Resesi ini juga dapat memicu penurunan harga kripto," papar Ibrahim.
Menurut Ibrahim, harga bitcoin berpotensi terus melemah hingga ke level US$29 ribu per keping pada Kamis (12/5).
"Memang target bitcoin sendiri ini di level US$29 ribu. Setelah itu baru naik lagi harganya," katanya.
Senada, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan harga aset kripto kompak melemah beberapa waktu terakhir karena banyak investor yang melakukan aksi jual ketimbang aksi beli. Salah satu faktornya karena kenaikan suku bunga acuan AS.
Namun, Oscar berpendapat pasar kripto sebenarnya sangat fluktuatif dan sulit diprediksi.
"Maka terkait penurunan jatuh hingga ke level berapa dan sampai kapan tidak bisa ditentukan karena tergantung market kripto itu sendiri (permintaan dan penawaran)," kata Oscar.
Ia mengatakan harga bitcoin sudah turun sejak akhir Juli 2021. Kendati demikian, beberapa investor justru memanfaatkan situasi ini untuk membeli kripto dengan harga murah.
"Investor bisa memanfaatkan posisi long term investment yaitu investasi jangka panjang dengan membeli di harga sekarang untuk nanti dijual ketika harganya naik sehingga bisa mengambil keuntungan dari situ," Oscar.
Mengutip Reuters, nilai kapitalisasi pasar aset kripto turun US$800 miliar atau Rp11,6 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS) dalam sebulan terakhir hingga menyentuh level terendah US$1,4 triliun atau Rp20.300 triliun pada Selasa (10/5).
Penurunan ini salah satunya disebabkan kebijakan pengetatan moneter sejumlah bank sentral yang membuat pasar melepas aset berisiko, seperti kripto.
[-]
(dzu/bir)[-]
Sentimen: negatif (99.9%)