Keluar Dari Pantauan Khusus, Saham Hary Tanoe Ngacir! Ada Apa
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara Grup MNC yakni PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) milik Hary Tanoesodibjo terpantau melonjak lebih dari 7% pada awal perdagangan sesi I Rabu (4/1/2023).
Per pukul 09:29 WIB, saham IATA terpantau melonjak 7,25% ke posisi harga Rp 148/saham.
Melesatnya saham IATA terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mengeluarkan saham IATA dari daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus alias watchlist, dengan notasi X dan E.
Adapun ketentuan pencabutan notasi khusus atau watchlist oleh bursa di saham IATA resmi berlaku efektif mulai perdagangan sesi I hari ini.
"Menunjuk Peraturan Nomor II-S tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus dan dalam rangka memberikan perlindungan kepada investor terkait informasi fundamental dan/atau likuiditas perusahaan tercatat, dengan ini Bursa menetapkan daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus berlaku efektif pada tanggal 4 Januari 2023," jelas pengumuman BEI, dikutip Rabu (4/1/2023).
Saham IATA sebelumnya masuk dalam daftar ini karena memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir, sehingga bursa memberikan notasi X dan E kepada IATA.
Notasi X adalah bentuk pemberitahuan dari bursa di mana perseroan sedang dalam pengawasan khusus, kemudian notasi E adalah informasi terkait ekuitas emiten yang sedang mengalami ekuitas negatif dalam laporan keuangannya.
Namun, berdasarkan keterangan resmi IATA, dijelaskan bahwa total ekuitas hingga 11 bulan tahun 2022 tercatat positif sebesar US$ 89,0 juta, setelah sempat negatif efek konsolidasi akuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR) ke dalam laporan keuangan konsolidasian perseroan.
Setelah perseroan menyelesaikan proses hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada November 2022, akuisisi telah dibayarkan lunas sehingga ekuitas menjadi positif dan PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) resmi mengantongi 44,1% saham IATA.
Sementara itu dari orderbook-nya, sudah ada 1,67 juta lot transaksi di saham IATA hingga pukul 09:29 WIB. Dari order bid atau beli, terdapat 10.414 lot antrian di harga Rp 148/saham.
Sedangkan dari order offer atau jual, terdapat 7.050 lot antrian di harga Rp 149/saham.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
-
Putin Larang Investor Barat Jual Saham Bank & Energi Rusia(chd/chd)
Sentimen: positif (47.1%)