Sentimen
Negatif (100%)
3 Jan 2023 : 10.00
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Harga BBM Naik Picu Inflasi Desember 2022, Bagaimana di 2023?

3 Jan 2023 : 17.00 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Harga BBM Naik Picu Inflasi Desember 2022, Bagaimana di 2023?

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi indeks harga konsumen (IHK) Desember 2022 sebesar 0,66 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sehingga, inflasi Desember 2022 secara tahunan (year on year/YoY) tembus 5,51 persen.

Bank Indonesia (BI) menilai, angka inflasi Desember 2022 itu terutama dipengaruhi oleh dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022.

"Berbagai perkembangan bulanan menunjukkan inflasi pasca kenaikan harga BBM kembali terkendali, tercermin pada ekspektasi inflasi dan tekanan inflasi yang terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan awal," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Selasa (3/1/2023).

Erwin menilai, inflasi IHK pada Desember 2022 terutama dipengaruhi oleh pola musimannya di akhir tahun. Inflasi inti tercatat sebesar 0,22 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,15 persen (mtm), terutama disumbang oleh komoditas kontrak rumah.

Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 2,24 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,22 persen (mtm), sejalan dengan pola musiman akhir tahun.

Sementara kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,73 persen (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,14 persen (mtm), seiring dengan kenaikan tarif perusahaan air minum, dan seiring dengan pola musiman peningkatan permintaan angkutan udara pada Natal dan Tahun Baru, serta inflasi rokok kretek filter.

Menurut Erwin, tekanan inflasi 2022 yang lebih rendah dari prakiraan awal berdampak positif pada prospek inflasi 2023, yang diprakirakan kembali ke sasaran 3,0+1 persen.

"Inflasi inti 2022 tetap terjaga rendah sebesar 3,36 persen (yoy), sejalan dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan. Inflasi volatile food 2022 juga terkendali 5,61 persen (yoy)," tuturnya.

"Di sisi lain kenaikan inflasi administered prices juga tidak setinggi yang diperkirakan, menjadi 13,34 persen (yoy) sejalan dengan penyesuaian harga BBM dan tarif angkutan yang lebih rendah," tandas Erwin.

Badan Pusat Statistik mengingatkan, di saat harga pangan secara keseluruhan mencatatkan penurunan atau deflasi, harga komoditas telur ayam dan beras malah merangkak naik. Kedua komoditas ini penting diperhatikan karena bobotnya besar terhadap inflasi...

Sentimen: negatif (100%)