Sandiaga: Pencabutan PPKM Berdampak Signifikan Terhadap Kunjungan Wisata
Republika.co.id Jenis Media: Ekonomi
Pencabutan kebijakan PPKM memberikan dampak signifikan di destinasi unggulan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memberikan dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan kegiatan di beberapa destinasi wisata unggulan. Sejumlah kegiatan yang diselenggarakan seperti konser pun telah dipadati oleh pengunjung.
"(Dampaknya) sangat terlihat. Kemarin, konser di Labuan Bajo itu full 6.000 yang berpartisipasi dan hampir setiap kegiatan di destinasi unggulan, Bali dan lima destinasi superprioritas lain dipadati dan tidak ada keraguan lagi," ujar Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (2/1/2023).
Menurut Sandiaga, momentum pemulihan ekonomi pasca-pencabutan kebijakan PPKM ini harus terus dijaga. Salah satunya dengan menambah kapasitas jumlah penerbangan dan juga ketersediaan kursi. Selain itu, ia juga menekankan perlunya meningkatkan konektivitas sehingga transportasi bisa berjalan lancar.
"Ini yang perlu kita jaga momentum pemulihan ini. Dengan menambah kapasitas jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi dan juga dari segi keandalan dari segi transportasi agar konektivitas terus bisa kita tingkatkan," ujar dia.
Lebih lanjut, Sandiaga juga menyampaikan, libur Natal dan Tahun Baru 2023 tercatat telah meningkatkan jumlah wisatawan di sejumlah destinasi unggulan, seperti Bali. Kenaikan jumlah wisatawan ini bahkan mencapai hampir 70 persen dari target.
"Liburan Nataru yang baru saja kita lalui, di mana di beberapa destinasi unggulan seperti Bali, kebangkitannya sudah sangat terlihat dan target kunjungan wisman terlampaui di tahun ini, dari target optimis 3,6 juta kita capai 5,2 juta. Jadi, kenaikannya hampir 70 persen di atas target," jelas Sandiaga.
Sementara, untuk sektor ekonomi kreatif mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai Rp 300 triliun dibandingkan pada 2022. Selain itu, penambahan jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang ditargetkan sebesar 1,1 juta pada 2022 diperkirakan akan meningkat hingga lebih dari tiga juta.
"Jadi, tiga kali lipat dari prediksi. Ini yang mendorong bangkitnya kesejahteraan masyarakat dan juga dirasakannya peningkatan mata pencaharian," ujarnya.
Sentimen: positif (100%)