Deretan saham Pembawa Berkah Usai Libur Panjang Lebaran
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 32,15 poin atau 0,45 persen ke level 7.229 pada perdagangan sepekan menjelang libur panjang Lebaran, Kamis (28/4) lalu. Investor asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp2,42 triliun.
Dalam sepekan menjelang libur Lebaran 2022, indeks saham menguat sebanyak dua kali dan melemah dua kali. Meskipun secara total, performa indeks saham melemah 0,65 persen.
Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menyebutkan kapitalisasi pasar bursa mencatat kenaikan 1,08 persen, yakni dari Rp9.452 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp9.555 triliun.
Sementara, rata-rata nilai transaksi harian bursa meningkat 12,24 persen dari Rp21,342 triliun menjadi Rp23,955 triliun. Kemudian, rata-rata volume transaksi harian bursa melorot 6,91 persen dari 26,203 miliar saham menjadi 24,393 miliar saham.
"Rata rata frekuensi harian bursa selama sepekan juga merosot sebesar 5,01 persen menjadi 1.465.440 transaksi dari 1.542.656 transaksi pada pekan sebelumnya," tutur Yulianto, seperti dikutip dari situs IDX, Kamis(28/4).
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi selama sepekan ke depan, IHSG bergerak di rentang support 7.146 dan resistance 7.300.
Menurutnya, indeks saham pekan ini ditopang oleh rilis sejumlah data ekonomi di Indonesia, khususnya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama, rilis data inflasi April, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK), serta cadangan devisa.
Investor juga akan mencermati rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Sementara, keputusan bank sentral AS alias The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 0,5 persen dinilai belum terlalu berpengaruh pada IHSG pekan depan.
"Kami memperkirakan hal tersebut (kenaikan suku bunga The Fed) belum akan mempengaruhi pergerakan IHSG Senin besok. Namun, pelaku pasar tetap harus memperhatikan pergerakan IHSG sendiri, karena secara teknikal, IHSG masih belum menunjukkan tanda-tanda penguatan yang cukup baik," ungkap Herditya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (7/5).
Selain itu, ia menyebut pemberian tunjangan hari raya (THR) dan pelonggaran mobilitas masyarakat oleh pemerintah akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurutnya, kedua hal tersebut akan turut meningkatkan kinerja emiten-emiten bursa terkait, khususnya pada sektor konsumer, sektor infrastruktur, dan sektor transportasi, serta logistik.
Di sisi lain, ia mengatakan larangan ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan bahan baku minyak goreng akan mempengaruhi harga komoditas dunia, karena Indonesia adalah produsen sekaligus eksportir CPO terbesar.
"Kami memperkirakan larangan ekspor ini akan mempengaruhi pendapatan emiten ke depannya dan dalam hal ini emiten akan memiliki antisipasi dan strateginya," terang Herditya.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan untuk dikoleksi, antara lain PT Adi Sarana Armada Tbk atau ASSA yang menguat 4,08 persen ke level 2.550 pada pekan sebelum libur Lebaran. Ia memprediksi ASSA dapat menyentuh level 3.000 pekan ini.
Ada juga PT Mulia Industrindo Tbk atau MLIA yang ditutup menguat 3,98 persen ke posisi 2.350. Ia memprediksi MLIA akan menyentuh 2.550 pekan ini.
[-]
Kemudian, PT Aneka Gas Industri Tbk atau AGII yang ditutup melemah 4,64 persen pada pekan lalu ke posisi 2.930. Herditya memprediksi AGII dapat menyentuh level 3.060.
Selanjutnya, emiten sektor transportasi dan logistik, yakni PT Blue Bird Tbk atau BIRD yang ditutup menguat 6,25 persen ke posisi 1.360. Saham BIRD diprediksi bisa menyentuh posisi 1.430.
Terakhir, ada PT Bukalapak.com Tbk atau BUKA yang ditutup menguat 2,69 persen ke posisi 382. Herditya memprediksi BUKA dapat menyentuh posisi 500.
Sementara, Direktur PT Arah Investasi Mandiri (ARA Hunter) Hendra Martono memproyeksikan selama sepekan ke depan, IHSG bergerak di rentang support 7.122 dan resistance 7.297.
Ia menilai sentimen dalam negeri masih belum terlalu banyak yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Pun demikian, investor perlu memperhatikan dampak dari libur panjang Lebaran yang baru dirasakan masyarakat.
"Ini pertama kali dalam dua tahun kita menikmati libur panjang, jadi akan terjadi penyesuaian karena pola yang berbeda. Bursa biasanya akan menyerap apa yang terjadi selama libur, bukan cuma satu hari terakhir," katanya.
Senada dengan Herditya, Hendra mengatakan dampak keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga belum terlihat sepenuhnya di perdagangan, karena investor masih akan mencermati pergerakan pasar terlebih dahulu.
Namun, ia memperingati sejak 25 April lalu, IHSG kerap menunjukkan pola melemah yang kemungkinan besar akan terus berlanjut berdasarkan pantauan Indeks S&P 500.
"Karena IHSG baru buka Senin ini, biasanya para investor akan wait and see dulu. Tidak serta-merta langsung menarik dananya, karena Indonesia masih punya daya tarik, yaitu komoditas," imbuhnya.
Ingat, Larangan Ekspor CPO BACA HALAMAN BERIKUTNYASentimen: netral (100%)