Sentimen
Negatif (96%)
31 Des 2022 : 06.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi

Kasus: pengangguran, kecelakaan

Pemkot Tangsel Tutup Tahun 2022 dengan Senyum, Angka Kemiskinan Turun Sedikit

31 Des 2022 : 13.21 Views 1

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Pemkot Tangsel Tutup Tahun 2022 dengan Senyum, Angka Kemiskinan Turun Sedikit

WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Mengakhiri tahun 2022, Pemkot Tangsel sedikit lega, karena angka kemiskinan menurun dibandingkan 2021.

Hasil survei sosial ekonomi nasional yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka penurunan itu memang tak drastis, namun itu dianggap prrstasi besar oleh Pemkot Tangsel.

BPS melakukan survei pada bulan Maret dan September 2022, mencatat angka kemiskinan di Tangsel hanya 2,50 persen atau 44.290 jiwa dari total 1.378.466 jiwa penduduk.

Sementara tahun 2021 tercatat kemiskinan di Tangsel yakni 44.570 jiwa.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=9D_wlMTyefo[/embed]

Menurut Vivi Frizalda, statistika ahli muda BPS Tangsel, hasil tersebut didapat melalui pengukuran kemiskinan menggunakan konsep kebutuhan dasar.

Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan dan non makanan).

"Sampel yang diambil saat SUSENAS (survei sosial ekonomi nasional) itu 95 blok sensus, di mana satu blok sensus terdapat 10 rumah tangga," ujarnya, Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Anak-anak dari Empat Benua Suarakan G20 Prioritaskan Ancaman Krisis Iklim dan Kemiskinan

"Untuk distribusi sampel per kecamatan, itu sudah ada metodologinya dari BPS RI. Jadi sudah ditentukan blok sensusnya," imbuh Vivi.

Menurut Vivi, sampel disesuaikan dengan jumlah penduduk per kecamatan.

Semakin banyak penduduknya, maka semakin banyak pula sampel yang diambil.

"Dalam survei, kami juga mendata berapa anggota dalam rumah tangga tersebut, kemudian berapa pengeluaran untuk makanan selama seminggu, sebulan, hingga satu tahun. Hasil tersebutlah digunakan mendata angka kemiskinan," kata Vivi.

Baca juga: AHY Klaim Masyarakat Indonesia Sejahtera di Era SBY, Kemiskinan dan Pengangguran Menurun

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bekasi, Alfin Syahrin mengatakan berdasarkan hasil penelitian secara nasional yang dilakukan oleh Jasa Raharja, jika kecelakaan lalu lintas secara sistematis akan meningkatkan angka kemiskinan.

"Kami melakukan penelitian (secara nasional) bersama civitas akademika itu mengatakan itu hasil penelitian, bahwa 62,5 persen korban meninggal dunia dampak dari keluarga itu terjadi kemiskinan, untuk luka berat itu sampai 20 persen," kata Alfin Syahrin ditemui Tribunbekasi.com.

Diungkapkan oleh Alfin, berdasarkan data 62,5 persen didapat berdasarkan pendataan di korban-korban kecelakaan lalu lintas.

Ilustrasi - Sekeluarga terpaksa minum air got  karena terjerat kemiskinan.
Ilustrasi - Sekeluarga terpaksa minum air got karena terjerat kemiskinan. (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Sentimen: negatif (96.9%)