Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow, Warsawa
Belarusia Tembak Jatuh Rudal yang Diklaim Ditembakkan dari Wilayah Ukraina
Kumparan.com Jenis Media: News
Sekutu utama Rusia, Belarusia, mengeklaim menembak jatuh rudal yang diluncurkan dari wilayah Ukraina. Tembakan ini merupakan insiden pertama yang dilaporkan oleh Belarusia sejak invasi Rusia ke Ukraina Februari lalu.
Atas peristiwa tersebut, Belarusia memanggil duta besar Ukraina. Pemanggilan dilakukan beberapa jam usai gelombang serangan baru rudal Rusia menggempur pertahanan udara Ukraina.
Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan, sebuah rudal ditembak jatuh sekitar pukul 10 pagi waktu setempat dengan puing-puingnya ditemukan di sebuah desa di wilayah Brest barat yang berbatasan dengan Ukraina dan Polandia.
"Awalnya ditetapkan bahwa pecahan itu milik peluru kendali anti-pesawat S-300 yang diluncurkan dari wilayah Ukraina," kata pihak Kemenhan Belarusia dalam keterangannya, dikutip dari AFP, Jumat (30/12).
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sudah mendapatkan laporan cepat tentang insiden itu. Adapun pemanggilan dubes Ukraina untuk memprotes serangan tersebut.
"Sebuah protes keras dilakukan sehubungan dengan peluncuran peluru kendali anti-pesawat S-300 dari wilayah Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Belarusia dalam sebuah pernyataan.
Minsk menuntut penyelidikan segera atas insiden tersebut, dengan mengatakan insiden seperti itu dapat menyebabkan 'bencana' dan tidak boleh terjadi lagi.
Pada bulan November lalu, sebuah rudal mendarat di sebuah desa di Polandia yang merupakan anggota NATO dan menewaskan dua orang, juga memicu kekhawatiran aliansi pimpinan AS akan terseret ke dalam konflik di Ukraina.
Rusia membantah telah menembakkan rudal tersebut, sementara Warsawa mengatakan kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang diluncurkan untuk mencegat serangan Rusia.
Dalam invasi, Rusia telah menggunakan Belarusia sebagai landasan peluncuran untuk serangannya ke Ukraina.
Pada bulan Oktober, Belarus mengatakan sedang membentuk pasukan regional gabungan dengan Moskow, dengan beberapa ribu prajurit Rusia tiba di negara bekas Soviet itu.
Langkah itu memicu kekhawatiran Minsk juga bisa mengirim pasukan ke Ukraina.
Sentimen: negatif (99.8%)