Pelaksana Tugas Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Pemprov Jabar, Dodit Ardian Pancapana, menuturkan, Masjid Raya Al-Jabbar akan menambah landmark baru untuk materi promosi luar negeri Jabar selain Gedung Sate.

"Kalau dulu landmark Jabar hanya Gedung Sate, sekarang ada yang baru. Tentu akan muncul dalam materi promosi kita di luar negeri atau relasi internasional. Apalagi secara arsitektur ini luar biasa," kata dia melalui keterangannya pada Kamis (29/12).

Dodit pun menyebut Masjid Raya Al-Jabbar yang punya daya tampung hingga 50 ribu jemaah itu dapat dijadikan sebagai lokasi baru untuk mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan kerja sama luar negeri.

Selain itu, diharapkan Masjid Raya Al-Jabbar dapat menjangkau umat muslim di dunia.

"Jadi Al Jabbar itu dari segi fungsi jadi sentral ibadah yang nanti akan dikembangkan untuk lebih mengenalkan Jabar di skala internasional. Jadi tak hanya sebagai tempat syiar, tapi bisa jadi bagian ikhtiar untuk menjangkau umat muslim internasional," ucap dia.

Masjid Raya Al-Jabbar tak hanya terdapat sarana ibadah yang luas tapi juga ada museum yang berisi informasi mengenai sejarah rasul hingga masuknya Islam Nusantara. Kemudian, di sekitar masjid terdapat kolam retensi yang berfungsi untuk mengendalikan banjir.