Sentimen
Positif (47%)
28 Des 2022 : 17.35
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Tesla

Kab/Kota: Alexandria

Tokoh Terkait

Hacker Klaim Punya Data 400 Juta Pengguna Twitter, Minta Tebusan Seharga Rp 3,1 Miliar

28 Des 2022 : 17.35 Views 4

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Tekno

Hacker Klaim Punya Data 400 Juta Pengguna Twitter, Minta Tebusan Seharga Rp 3,1 Miliar

Liputan6.com, Jakarta - Data ratusan juga pengguna Twitter dilaporkan telah dibobol. Informasi ini diketahui setelah akun bernama Ryushi mengklaim telah mengambil data pribadi dari lebih 400 juta pengguna Twitter, termasuk email dan nomor telepon yang ditautkan ke akun mereka.

Dalam unggahan dibuat di Telegram tersebut, Ryushi juga meminta tebusan pada Twitter. Akun tersebut meminta tebusan sebesar USD 200.000 atau sekitar Rp 3,1 miliar agar data tersebut bisa dikembalikan ke Twitter.

Menurut akun tersebut, nilai tebusan jauh lebih sedikit daripada denda yang bisa diberikan pada Twitter apabila nantinya mendapat hukuman karena melanggar regulasi perlindungan data pribadi Uni Eropa atau GDPR akibat kasus ini.

"Twitter atau Elon Musk apabila Anda membaca ini, Anda sudah terancam denda GDPR atas pelanggaran kebocoran 5,4 juta, bayangkan denda untuk kebocoran data sebesar 400 juta," tulis akun tersebut seperti dikutip dari news.com.au, Rabu (28/12/2022).

Akun itu pun membandingkannya dengan kasus Facebook yang harus membayar denda USD 276 juta akibat kebocoran data sekitar 533 juta pengguna.

Agensi keamanan siber asal Israel, Hudson Rock yang pertama kali mengetahui informasi ini pun menyebut ancaman tersebut terlihat kredibel. Sebab, Ryushi sempat menyertakan sejumlah data sampel pengguna Twitter yang dimilikinya.

Data sampel yang dibagikan itu terdiri dari sekitar 37 tokoh publik, seperti politisi, jurnalis, perusahaan, hingga institusi pemerintah. Termasuk di dalamnya, ada Donald Trump Jr, Piers Morgan, dan politisi Amerika Serikat Alexandria Ocasio-Cortez.

Setelah mengungkap data 37 tokoh publik, akun tersebut juga membagikan sampel data dari sekitar 1.000 akun Twitter. Data yang dibagikan mencakup nama, nama pengguna, jumlah pengguna, dan tanggal pembuatan.

Tidak hanya itu, data itu juga berisi informasi pribadi seperti alamat email dan nomor telepon yang ditautkan ke akun. Namun, kemungkinan adanya kebocoran password belum terlihat.

Sang hacker menyebut data ini diperoleh di awal 2022 ketika ditemukan adanya kerentanan keamanan API Twitter. Klaim itu sendiri sesuai dengan laporan di awal tahun ini yang menyebut ada sekitar 5,4 juta akun di AS dan Eropa yang ditembus setelah ada kerentanan API.

Ketika dihubungi BleepingComputer, sang hacker menyebut telah mengontak Twitter terkait hal ini, tapi perusahaan tersebut belum memberikan respons.

Elon Musk menjadi salah satu pembicara yang tampil secara virtual dalam event B20 Summit yang digelar di Bali. Dalam kesempatan tersebut, ia membahas sejumlah hal, mulai dari Tesla, SpaceX, hingga Twitter.

Sentimen: positif (47.1%)