Sentimen
Positif (99%)
28 Des 2022 : 08.47

Orang Indonesia Cenderung Jadi Smart Traveler, Ini Penjelasannya!

28 Des 2022 : 08.47 Views 1

Kumparan.com Kumparan.com Jenis Media: News

Orang Indonesia Cenderung Jadi Smart Traveler, Ini Penjelasannya!

Contactless payment V yang diminati smart traveller. Foto: dok. Visa
Bicara tentang pandemi tak melulu soal dampak negatifnya. Masih ada sisi positifnya, seperti membuat kita lebih disiplin soal kebersihan dan jadi lebih melek teknologi. Ya, lihat saja cara kita bertransaksi saat ini, termasuk bertransaksi saat liburan ikut berubah.
Berdasarkan studi Global Travel Inventions yang dilakukan Visa secara berkala, data Maret hingga Juli 2022 yang lalu menunjukkan ada peningkatan 420 persen keinginan masyarakat untuk bisa menjadi smart traveler.
Smart traveler sendiri merujuk pada para wisatawan yang mengutamakan kemudahan dan dengan mengandalkan teknologi. Salah satu kemudahan yang paling dicari adalah transaksi non tunai alias cashless.
Masih dalam studi yang sama, sebanyak 48 persen dari responden menunjukkan bahwa mereka lebih mencari fleksibilitas perjalanan seperti refundable ticket dan 81 persen di antaranya mencari metode pembayaran dengan kartu kredit, termasuk contactless.

Hal itu juga didukung dari data VisaNet. Data tersebut menunjukkan bahwa bahwa negara-negara maju seperti Singapura dan Australia kini sudah semakin mengadopsi model pembayaran contactless.

Transaksi kartu Visa contactless di sana mencapai lebih dari 90 persen. Karenanya, berbagai jenis pembayaran untuk semua kebutuhan tidak lagi membutuhkan uang tunai dan jadi lebih aman, cepat, dan nyaman.

Infografik Pemayaran Contactless dari Visa. Foto: dok. Visa

Tak beda dengan negara lain, masyarakat Indonesia pun tampak mulai condong pada contactless payment. Temuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui studi Tren Industri Pariwisata 2021 juga menunjukkan, ada 4 karakteristik pelaku usaha yang sukses di era pandemi, di antaranya hygiene dan low-touch. Bisa dikatakan, dua poin ini menjadi alasan utama para wisatawan memilih contactless payment.

Jangan heran jika para pelaku bisnis tourism and hospitality di berbagai negara, termasuk Indonesia, semakin menawarkan pengalaman berwisata yang bebas repot bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Studi Visa Consumer Payment Attitudes—yang melibatkan 1.000 konsumer Indonesia usia 18-65 tahun—menunjukkan bahwa ada 3 dari 4 konsumen Indonesia yang tertarik menggunakan contactless. Mereka didominasi dari golongan affluent (80 persen), gen y (78 persen), dan gen z (74 persen).

Umumnya, kartu contactless dipakai masyarakat untuk bertransaksi di supermarket, belanja ritel, perjalanan ke luar negeri, pembelian di toserba, makanan, hingga hiburan.

Talk show terkait contactless payment. Foto: dok. Visa

Salah satu Travel Influencer & TV Host Chiki Fawzi, di talk show Tren Traveling Lintas Negara untuk Healing Anti-Ribet: A Contactless Journey, membagikan pendapatnya terkait penggunaan kartu contactless selama traveling ke luar negeri. Chiki mengaku bahwa perjalanannya jadi lebih mudah, terutama saat bepergian lewat angkutan umum/transit.

Chiki tidak perlu khawatir kalau belum menukar uang negara tersebut, karena ia punya kartu contactless Visa. Urusan lapar atau belanja hal lain jadi lebih mudah.

“Menurut aku dengan paying method yang card-based itu memudahkan aku untuk traveling-yang hassle-free. Jadi, kita tukar uang seadanya saja. Karena banyak banget di negara maju, apa-apa tuh cashless,” ujarnya.

Sebagai pemimpin pembayaran digital dunia dengan sistem jaringan pembayaran yang kuat, aman, dan tepercaya, Visa sebetulnya telah lama menghadirkan opsi contactless payment. Di luar Amerika Serikat, hampir 70 persen dari semua transaksi tatap muka Visa di seluruh dunia adalah dengan cara contactless. Bahkan, di lebih dari 20 negara, adopsi pembayaran contactless mencapai lebih dari 90 persen dari semua transaksi tatap muka Visa.

Head of Strategy & Business Planning Visa Indonesia, Handikin Setiawan mengatakan, secara global, rata-rata negara sudah menggunakan pembayaran contactless. Bahkan negara tetangga kita seperti Singapura dan Australia sudah 90 persen menggunakan contactless payment.

Karenanya, transaksi dengan cash justru dianggap memperumit dan memakan waktu. Hal ini pun dibuktikan sendiri oleh Handikin melalui pengalamannya traveling ke luar negeri.

“Salah satu yang paling memudahkan adalah ketika kita melakukan perjalanan dengan transportasi umum. Kalau dulu harus antre untuk beli kartu transit untuk berpindah-pindah antarmoda transportasi, sekarang tinggal bawa kartu Visa contactless,” ujarnya.

Pembayaran Nirsentuh (contactless) dengan Visa kini semakin cepat, mudah, dan aman. Pengguna cukup mendekatkan kartu debit atau kredit dengan simbol contactless pada mesin pembayaran.

Kartu jenis ini sudah diterima di banyak toko di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Visa punya berbagai penawaran promosi untuk penginapan, kuliner, dan lain-lain, hingga beberapa bulan di awal tahun 2023 nanti.

Penasaran apa saja promo yang bisa kamu dapatkan? Cek Instagram @visaindonesia atau klik di sini.

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Visa

Sentimen: positif (99.9%)