JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait viralnya layanan taksi di Bandara Halim Perdanakusuma yang menetapkan tarif lebih mahal.
Selain itu, taksi di Bandara Halim menerapkan tambahan surcharge yang dibebankan kepada pelanggan.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan tidak tidak dapat memutuskan akan menindaklanjuti keluhan tersebut. Hal ini lantaran lahan Bandara Halim Perdanakusuma dimiliki oleh TNI Angkatan Udara (AU).
"Ya karena pengelolaan di situkan lahannya punya TNI AU ya, jadi memang tidak bisa kita putuskan sendiri di Kemenhub," ujar Adita kepada awak media di Kantor Kemenhub, Selasa (27/12/2022).
BACA JUGA:Bandara Halim Perdanakusuma Dibuka untuk Penerbangan Luar Negeri, Begini Aturannya
Adita mengatakan, bahwa pihaknya hanya bisa memberikan masukan-masukan dan meneruskan apa yang menjadi keluhan masyarakat.
"Jadi yang ada nanti kita pasti akan bahas dengan TNI yang sebagai punya lahan. Kita mulai komunikasikan. Dan yang kita bisa lakukan adalah komunikasi dan memberikan masukan-masukan dan meneruskan apa yang menjadi keluhan dari masyarakat," katanya.
Sebelumnya, di media sosial twitter, viral sebuah utas dari akun @sylvkartika yang mengeluhkan bahwa di Bandara Halim Perdanakusuma hanya ada beberapa pilhan kendaraan yang dapat mengangkut penumpang setelah tiba di bandara yakni, taksi Puskopau, Grab Puskopau, dan Gojek Puskopau. Selain itu, dari segi harga juga jauh berbeda dengan pilhan transportasi lainnya.
Dalam utas tersebut, Sylvi menyebut kisaran harga dari bandara ke rumahnya jika menggunakan Blue Bird berkisar Rp60 ribu hingga Rp80 ribu.
Follow Berita Okezone di Google News