Unit anti-korupsi Kejaksaan Agung Peru menahan enam jenderal pada Senin (26/12). Mereka ditahan terkait penyelidikan kasus korupsi yang melibatkan mantan Presiden Pedro Castillo.

Enam jenderal itu diduga terlibat dalam korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN dengan Pedro Castillo. Mereka mendapat promosi jabatan dengan cara memberikan sejumlah uang kepada Castillo.

"Melalui intervensi ini, enam dari mereka yang diselidiki ditangkap. Ada 26 penggerebekan di seluruh negeri," kata Kejagung Peru dikutip dari Reuters.

"Mereka diduga telah membayar untuk naik pangkat pada tahun 2021 dengan otorisasi mantan Presiden Pedro Castillo," jelas Kejagung Peru.

Identitas enam jenderal yang ditangkap dan ditahan itu belum diungkap. Namun disebutkan rumah mantan Menteri Pertahanan Peru, Castillo Walter, turut digeledah oleh petugas.

"Polisi juga menyita dokumen dan sejumlah perangkat selama penggerebekan di rumah mantan Menteri Pertahanan Castillo Walter Ayala," kata unit anti-korupsi Kejagung Peru.

Castillo sebelumnya ditangkap pada awal Desember dan digulingkan dari jabatannya. Ia ditangkap karena berusaha membubarkan Kongres secara ilegal.

Castillo saat ini ditahan dan menghadapi enam tuduhan korupsi. Mantan presiden sayap kiri itu menjalani 48 bulan penahanan praperadilan. Akan tetapi Castillo membantah seluruh tuduhan yang dilayangkan kepadanya.

Sementara Ayala sudah buka suara terhadap penggeledahan di rumahnya, Ia mengkritik penggeledahan rumahnya dan penangkapan para jenderal.

"Ini tidak perlu, karena mereka belum menemukan apa pun. Penyelidikan ini sudah lebih dari satu tahun, ini adalah pertunjukan," kata Ayala kepada wartawan.